Kayong Utara Siapkan Langkah Antisipasi Kenaikan Inflasi Daerah

Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja, tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas

Editor: Nina Soraya
Dok/Prokopim Setda KKU
Pj Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya memimpin rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Pemerintah Kabupaten Kayong Utara (KKU) di ruang rapat Bupati Kayong Utara di Sukadana, Jumat, 19 Januari 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONG UTARA - Penjabat (Pj) Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya memimpin rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Pemerintah Kabupaten Kayong Utara (KKU).

Membahas rencana aksi pengendalian inflasi daerah. Bertempat di ruang rapat Bupati Kayong Utara di Sukadana, Jumat, 19 Januari 2024.

“Inflasi merupakan salah satu indikator penting dalam perekonomian daerah.

Perlu dilakukan upaya-upaya pengendalian inflasi agar tidak berdampak negatif pada kesejahteraan masyarakat khususnya daya beli Masyarakat,” kata Romi Wijaya.

Menurut Bank Indonesia, kata Romi Wijaya, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus dalam jangka waktu tertentu.

Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja, tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas atau mengakibatkan kenaikan harga pada barang lainnya.

Kebalikan dari inflasi disebut deflasi.

“Kenaikan harga beberapa komoditas pangan menjadi salah satu perhatian utama dalam pengendalian inflasi daerah.

Baca juga: Pemkab Kayong Utara Berikan Bantuan pada Warga Terdampak Bencana Hidrometeorologi

Saya meminta TPID KKU untuk mewaspadai kenaikan harga komoditas-komoditas tersebut. Terutama komoditas yang memiliki bobot tinggi dalam perhitungan inflasi daerah,” pinta Romi Wijaya.

Rapat tersebut fokus membahas perkembangan harga yang terjadi di Kayong Utara kurun waktu 2 sampai dengan 18 Januari 2024 dimana terjadi fluktuasi harga Ayam Ras, Telur Ayam Ras, Bawang Merah, Cabe, dan Ikan.

Menurutnya penting kita memahami penyebab fluktuasi harga apakah dari sisi suplai maupun dari sisi demand.

Oleh karena itu perlu penerapan strategi keterjangkuan harga, ketersediaan pasokan, jalur distribusi, dan komunikasi efektif.

Dari rapat tsb dibahas secara mendalam penyebab kenaikan harga antara lain Kenaikan harga komoditas ikan yang dipengaruhi oleh faktor cuaca.

Kayong Utara perlu melakukan transformasi dari budaya menangkap ikan menjadi budaya budi daya ikan dan budaya makan ikan untuk jangka panjang.

“Saya menekankan pentingnya intervensi pemerintah dalam mengendalikan inflasi. TPID segera menyiapkan strategi pengendalian inflasi. Seperti operasi pasar, gelar pangan murah, berdiskusi secara berkala, pantau perkembangan harga, dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan,” tegas Romi Wijaya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved