Waspada Rabies
Satgas Penanganan Rabies di Kalbar Akan Dibentuk, RSUD dr Soedarso Beri Suntikan VAR ke 102 Pasien
Rancangan mengenai Satgas Penanganan Rabies ini masih tengah dibahas, dan dimatangkan bersama pihak-pihak terkait.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Faiz Iqbal Maulid
Dinkes Ungkap Gejala Rabies
Di samping itu, dia juga menjelaskan beberapa gejala hewan yang terindikasi menularkan Rabies yang pada umumnya hewan terjangkit Rabies akan lebih progresif, mata kemerahan, air liur berlebihan, dan hewan tersebut takut terhadap matahari dan takut terhadap air.
Sementara gejala umum yang timbul pada manusia yang terinfeksi Rabies, biasanya akan menimbulkan demam, mual, rasa nyeri atau terbakar pada area gigitan, nyeri tenggorokan, takut terhadap matahari dan air, serta mengeluarkan air liur yang berlebihan.
“Gejala-gejala tersebut yang harus diwaspadai, terhadap gejala yg timbul terhadap anjing pelihara atau anjing yg ditemukan di wilayah atau lingkungan tempat tinggal," paparnya.
Sementara untuk penanganan dini terhadap gigitan hewan berpotensi menular Rabies ini, Kadinkes menyarankan agar melakukan langkah pertama dengan mencuci bekas luka gigitan selama 15 menit menggunakan air mengalir dengan sabun.
Kemudian segera laporkan kejadian gigitan GHPR ke Fasyankes terdekat, sehingga petugas kesehatan akan berkoordinasi dengan aparat desa maupun pihak Kabupaten/Kota agar pasien mendapat penanganan tatalaksana untuk diberikan vaksin anti Rabies (VAR).
“Untuk Vaksin Anti Rabies ini sudah kita terapkan, dengan data keseluruhan yang sudah mendapatkan suntikan vaksin sebanyak 1.414 kasus,” terangnya.
Untuk stok VAR sendiri, dr. Erna membeberkan bahwa Dinkes Provinsi Kalbar memiliki stok vaksin sebanyak 5.267 vial.
Sementara yang sudah didistribusikan ke Kabupaten/kota sebanyak 3.717 vial.
“Untuk pendistribusian VAR ini kita salurkan sesuai dengan permintaan yang diajukan oleh Kabupaten/Kota ke Dinkes Provinsi Kalbar,” pungkasnya.
• Pemkot Pontianak Antisipasi Rabies, Harap Kesadaran Masyarakat Tinggi
Anggota DPRD Beri Apresiasi
Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat Heri Mustamin, mengatakan tentu masyarakat Kalbar sangat menyambut gembira dengan rencana dibentuknya Satgas Penanganan Rabies di Kalimantan Barat.
Dengan adanya Satgas ini , dikatakannya ada yang mewaspadai seperti istilah adanya pasukan khusus untuk menangani terkait Rabies.
“Sebenarnya di bidang kesehatan penyakit apapun termasuk Rabies dan lainnya . Dalam hal ini, tentulah Rumah sakit bisa menangani nya, tapi biasanya RS lebih kepada menunggu (pasien yang datang). Jadi tidak pro aktif, tapi kalau Satgas pasti akan proaktif mulai dari hilir ke hulu nya. Mulai dari pencegahan sampai tindakan,” ujarnya kepada Tribun Pontianak, Jumat 10 Mei 2024.
Dikatakannya, persoalan Rabies ini di Kalbar sudah lama bukan baru-baru ini ditemukannya kasus Rabies, namun ia sedikit menyayangkan kenapa baru akan dibentuk Satgas-nya pada saat sekarang.
Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Catat Lima Kasus Kematian Akibat Rabies di 2025 Ini |
![]() |
---|
Kapuas Hulu Waspada Anjing Rabies, Ini Langkah Pemda |
![]() |
---|
Harysinto Linoh Dukung Kader Siaga Rabies Dibentuk di Semua Desa se-Sintang |
![]() |
---|
Dispertabun Sintang Resmi Bentuk Kader Siaga Rabies |
![]() |
---|
Status KLB Rabies di Sintang Belum Dicabut, Vaksinasi Digencarkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.