Ketua IKA Untan Sutarmidji Dorong Lulusan Untan Kembali Mengabdi Membangun Desa

Menurut Gubernur Kalimantan Barat periode 2018-2023 ini, peluang saat ini tidak hanya bertumpuk di kota, melainkan tersebar ke seluruh daerah.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Foto bersama IKA UNTAN Sutarmidji, Rektor Untan Garuda Wiko dan civitas akademika Untan pada acara wisuda Lulusan Diploma (S0), Program Sarjana (S1), Program Megister (S2), Program Profesi,dan Program Doktor periode I tahun akademik 2023/2024, di Auditorium Untan. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua Ikatan Alumni Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak Sutarmidji mendorong para lulusan kampus tersebut untuk kembali dan mengabdi membangun desa atau daerah asalnya.

Menurut Gubernur Kalimantan Barat periode 2018-2023 ini, peluang saat ini tidak hanya bertumpuk di kota, melainkan tersebar ke seluruh daerah.

"Saya berharap semua alumni Untan setelah selesai wisuda ini mulai menapak dan mengimplementasikan ilmu yang didapat. Karena Kalbar ini sangat butuh sentuhan dari berbagai ilmu yang kalian peroleh," ujar Sutarmidji mengawali sambutannya, Rabu 25 Oktober 2023.

Misalnya, para lulusan pertanian, diharapkannya bisa menerapkan ilmu yang didapat dari kampus untuk meningkatkan produktivitas pertanian, khususnya padi.

"Produktivitas Kalbar itu saat ini masih sangat rendah, hanya 3,02 ton per hektar. Kalau bisa ditingkatkan 5 persen saja dengan teknologi yang mereka (sarjanawan/sarjanawati) kuasai, Kalbar itu sudah bisa swasembada beras. Inilah tantangan bagi para sarjana pertanian," kata Sutarmidji.

Baca juga: Perum Bulog Pastikan Stok Beras Kalbar Tercukupi Hingga 5 Bulan Kedepan

Kemudian, lanjut dia, sektor peternakan. Peluang yang ada sangat besar. Ditambah lagi saat ini sudah bisa dipadukan dengan teknologi modern.

Di mana beberapa waktu lalu dirinya bersama Rektor Untan meresmikan teaching farm closed sebagai tempat praktikum peternakan modern sebagai kelengkapan program studi Fakultas Pertanian Untan.

"Bayangkan dari teknologi tersebut, sejak telur sampai menetas dalam waktu 32 hari, ayam itu bisa mencapai berat hampir 2 kilogram. Itukan suatu hal yang luar biasa kalau diterapkan," kata Sutarmidji.

Sama halnya di sektor infrastruktur. Para sarjana Fakultas Teknik harus mampu mengambil peran. Misalnya dalam hal pembangunan jembatan.

Dimana, Kalbar ini diperkirakan ada ribuan jembatan yang memerlukan rehabilitasi dan memerlukan jembatan yang secara konstruksi sederhana dan efisien.

"Misalnya jembatan bailey, itu hanya memerlukan 3 hari saja sudah selesai dan itu (seharusnya) bisa dibuat oleh Fakultas Teknik Untan," kata dia.

Artinya, jika Fakultas Teknik Untan mampu memproduksi jembatan bailey, pemerintah daerah di Kalbar tak perlu jauh-jauh mendatangkan dari luar sehingga akan lebih efektif dan efisien.

Demikian halnya di bidang keilmuan lain. Berdasarkan data yang dimilikinya Sutarmidji, sepertiga dari 2.031 desa di Kalbar itu dipimpin oleh lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Untan.

"Mereka berkontribusi besar untuk kemajuan desa. Desa itu akan berkembang kalau dipimpin SDM (Sumber Daya Manusia) yang bagus. Sehingga di Kalbar ini secara persentase, desa mandirinya paling banyak se-Indonesia," kata dia.

"Bisa dilihat, desa mandiri itu paling banyak dipimpin oleh alumni Untan. Bahkan ada dari Fakultas Teknik, karena daerahnya membutuhkan. Saya berharap kalian bisa memperhatikan dan memulai karir dari desa. Ini saya evaluasi itu semua ketika saya menjadi gubernur dan ini yang bagus," timpalnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved