Breaking News

Pontianak Luncurkan Kelurahan Siaga TBC, Temukan 2.245 Kasus Sepanjang 2025

"Insyaallah nanti seluruh kelurahan di Kota Pontianak ini menjadi kelurahan siaga TBC, kita harapkan bersama," ujar dr. Saptiko

Penulis: Ayu Nadila | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/AYU NADILA
BERI SAMBUTAN - Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, dr. Saptiko secara resmi meluncurkan Kelurahan Siaga TBC RW 010 yang dirangkaikan dengan Gerakan Skrining Tuberkulosis (TBC) dan Skrining Penyakit Tidak Menular (PTM) di halaman Kantor Kelurahan Mariana, Kecamatan Pontianak Kota, Kamis 30 Oktober 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK - Pemerintah Kota Pontianak melalui Dinas Kesehatan secara resmi meluncurkan Kelurahan Siaga TBC RW 010 yang dirangkaikan dengan Gerakan Skrining Tuberkulosis (TBC) dan Skrining Penyakit Tidak Menular (PTM) di halaman Kantor Kelurahan Mariana, Kecamatan Pontianak Kota, Kamis 30 Oktober 2025.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, dr. Saptiko, mengatakan kegiatan ini merupakan langkah awal menuju pembentukan kelurahan di Pontianak sebagai Kelurahan Siaga TBC.

"Insyaallah nanti seluruh kelurahan di Kota Pontianak ini menjadi kelurahan siaga TBC, kita harapkan bersama," ujar dr. Saptiko kepada tribunpontianak.co.id.

Menurutnya, penyakit TBC masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia.

"TBC itu penyakit yang sudah lama, ditemukan sejak tahun 1870-an, dan sampai sekarang masih ada. Indonesia bahkan menempati urutan kedua kasus TBC terbanyak di dunia," ungkapnya.

Saptiko menambahkan, penanggulangan TBC merupakan program prioritas nasional Presiden Prabowo Subianto, sekaligus menjadi salah satu quick win program Wali Kota Pontianak di bidang kesehatan.

"Program TBC ini menjadi prioritas nasional dari Presiden Prabowo, dan juga menjadi prioritas Wali Kota Pontianak," jelasnya.

Cegah TBC Sejak Dini, Kelurahan Mariana Ditetapkan Jadi Kelurahan Siaga TBC

Ia menjelaskan, penyakit TBC tidak hanya menyerang kelompok masyarakat tertentu.

"TBC bukan penyakit orang miskin. Semua orang bisa kena, orang kaya, berpangkat, bahkan artis dan presiden pun bisa terkena, karena ini penyakit yang mudah menular," tegasnya.

Dinkes Pontianak kini menerapkan strategi aktif (active case finding) dalam penemuan kasus TBC, berbeda dengan sistem lama yang pasif menunggu pasien datang ke puskesmas.

"Sekarang kita datang langsung ke masyarakat, bahkan door-to-door melalui program ketuk pintu untuk melakukan skrining," kata Saptiko.

Dengan pendekatan tersebut, sebanyak 2.245 kasus TBC ditemukan di Kota Pontianak sepanjang 2025, termasuk 19 kasus di Kelurahan Mariana.

"Selama ini banyak yang tidak ditemukan karena dianggap penyakit biasa. Setelah kita aktif, ternyata sudah 2.245 kasus," tambahnya. 

Ia juga menekankan pentingnya kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan.

"Pengobatan TBC ini gratis dan berlangsung 6 sampai 9 bulan. Pasien harus minum obat setiap hari secara teratur agar tidak menularkan ke orang lain," pungkasnya. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved