34 Warga Kapuas Hulu Terinfeksi HIV-AIDS: Kaum Homo, Waria dan Pekerja Serabutan Tertular HIV-AIDS

Saat ini tercatat 34 kasus HIV/AIDS, dengan sebagian besar penyebabnya akibat hubungan seks bebas.

Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
ODHIV KAPUAS HULU - Ilustrasi Orang dengan HIV (ODHIV). Berikut daftar kecamatan di Kapuas Hulu dengan jumlah ODHIV tertinggi sepanjang 2025. 

Ringkasan Berita:
  1. Terdapat 34 penderita HIV/AIDS di Kapuas Hulu, dengan 90 persen kasus akibat hubungan seks bebas dan 10?ri hubungan sesama jenis.
  2. Kasus masih terkonsentrasi pada empat populasi kunci: PSP, LSL, waria, dan pengguna narkoba suntik. Dinkes melakukan edukasi, tes HIV, akses pengobatan, dukungan psikososial, dan pemantauan viral load secara rutin.
  3. Dari penderita yang terdata, 20 orang menjalani pengobatan, 4 belum memulai pengobatan, 4 gagal follow-up, dan 6 meninggal.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU – Jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, masih menjadi perhatian serius. 

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes PP KB) Kapuas Hulu, hingga saat ini tercatat 34 kasus HIV/AIDS, dengan sebagian besar penyebabnya akibat hubungan seks bebas.

Data menunjukkan bahwa 90 persen kasus terkait hubungan seks dengan pasangan lain, sedangkan 10 persen kasus berasal dari hubungan sesama jenis atau homo.

Baca juga: 90 Persen Penderita HIV AIDS di Kapuas Hulu Disebabkan Hubungan Seks Bebas

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes PP KB Kapuas Hulu, Kastono, menjelaskan, angka kesakitan HIV/AIDS di daerah ini masih terkonsentrasi pada empat populasi kunci.

Mereka adalah Pekerja Seks Perempuan (PSP), Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL), Waria (transgender), dan Pengguna Narkoba Suntik (penasun).

“Dari total penderita, 24 orang adalah laki-laki dan 10 orang perempuan, mayoritas berasal dari kalangan pekerja swasta dan serabutan,” ujar Kastono saat ditemui Tribun Pontianak, Selasa 18 November 2025.

Baca juga: Kota Terbuka, Wisata dan Perdagangan Jadi Faktor Mobilitas Kasus HIV di Pontianak

Menurut Kastono, pemetaan ini membantu pihaknya fokus memberikan penanganan kepada kelompok yang paling rentan.

Upaya penanggulangan HIV/AIDS di Kapuas Hulu telah dilakukan secara menyeluruh dan terpadu.

Dinkes PP KB rutin melakukan sosialisasi, tes dan konseling, menyediakan akses pengobatan, memberikan dukungan psikososial, serta melakukan pemantauan dan pemeriksaan viral load untuk setiap penderita.

“Pastinya kami berupaya mencegah penyebaran HIV sekaligus memberikan penanganan yang tepat kepada ODHIV. Langkah-langkah ini termasuk edukasi, pemeriksaan Rapid Test HIV, pengobatan antiretroviral, dukungan psikososial, dan pemantauan secara berkala,” jelas Kastono.

Dari total penderita yang terdata, 20 orang sedang menjalani pengobatan rutin, sementara 4 orang belum memulai pengobatan karena menderita penyakit penyerta lainnya.

Selain itu, terdapat 4 penderita yang gagal follow-up, dan 6 orang meninggal dunia akibat komplikasi HIV/AIDS.

Penyebaran kasus HIV/AIDS di Kapuas Hulu juga menunjukkan keragaman geografis.

Dari 23 kecamatan, ODHIV tersebar di 14 kecamatan, dengan angka tertinggi di Putussibau Utara (7 orang) dan Putussibau Selatan (6 orang).

Kecamatan lain seperti Badau, Boyan Tanjung, Embaloh Hilir, Hulu Gurung, dan Kalis masing-masing memiliki 1–4 kasus.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved