Keracunan MBG di Kalbar

TERUNGKAP Menu MBG Sebabkan 19 Anak Kapuas Hulu Keracunan Massal dari Dapur SPPG Yayasan Media Insan

SPPG Kapuas Hulu Putussibau Selatan Kedamin 2 yang dikelola Yayasan Media Insan telah dinonaktifkan sementara untuk evaluasi.

Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Sahirul Hakim
KERACUNAN MBG - Kondisi pasien yang diduga keracunan makanan MBG, di ruangan IGD RSUD dr Achmad Diponegoro Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat, Selasa 4 November 2025. Terdapat 19 anak mengalami keracunan massal dan dirawat di RSUD dr Achmad Diponegoro Putussibau. 

Ringkasan Berita:
  1. Sebanyak 19 siswa dari dua SD di Putussibau Selatan diduga keracunan setelah menyantap menu Menu Beragam Bergizi (MBG) yang terdiri dari nasi, ayam suwir, tahu crispy, tumis labu siam, wortel, dan buah anggur.
  2. Dapur penyedia MBG dinonaktifkan oleh pihak berwenang untuk evaluasi menyeluruh, sambil menunggu hasil uji laboratorium.
  3. Pemerintah menanggung seluruh biaya perawatan siswa dan menjadikan kasus ini sebagai evaluasi besar agar program makanan sekolah ke depan lebih aman dan higienis.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU — Sebanyak 19 siswa dari dua sekolah dasar di Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, diduga mengalami keracunan setelah menyantap menu makanan Menu Beragam Bergizi (MBG).

Insiden itu terjadi di SDN 1 Kedamin dan SD Islam Tahfidz Putussibau.

Para siswa dilaporkan mengalami muntah-muntah hingga harus dilarikan ke RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau, pada Selasa, 4 November 2025.

Korwil Badan Gizi Nasional Kapuas Hulu, Sony Deviandi Putra, mengatakan pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium dari Dinas Kesehatan.

Baca juga: 19 Anak Jadi Korban Keracunan MBG Kapuas Hulu Kalbar, Dapur SPPG Yayasan Media Insan Ditutup!

Sampel makanan sudah diambil untuk diuji guna memastikan penyebab pasti kasus tersebut.

“Menu MBG waktu itu terdiri dari nasi, ayam suwir, tahu crispy, tumis labu siam dan wortel, serta buah anggur. Kami masih menunggu hasil lab. Biaya seluruh pasien sudah kami tanggung,” ujar Sony kepada Tribun Pontianak, Rabu 5 November 2025.

Sebagai langkah antisipasi, SPPG Kapuas Hulu Putussibau Selatan Kedamin 2 yang dikelola Yayasan Media Insan telah dinonaktifkan sementara untuk evaluasi.

Salah satu orang tua siswa, Hikmat, menceritakan anaknya mendadak muntah-muntah dan lemas setelah makan siang di sekolah.

Ia segera membawa anaknya ke rumah sakit setelah mengetahui beberapa murid lain juga mengalami gejala serupa.

Baca juga: Kadisdikbud Kapuas Hulu Minta Pengelolaan MBG Menjamin Makanan Layak Dikonsumsi 

“Informasi dari guru, katanya makanan MBG ada yang basi. Saya berharap pihak pengelola bertanggung jawab atas kejadian ini,” ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kapuas Hulu, Petrus Kusnadi, turut meninjau langsung kondisi anak-anak yang dirawat.

Ia memastikan seluruh biaya perawatan ditanggung pemerintah dan kondisi siswa kini sudah membaik, meski satu anak masih menjalani perawatan inap.

“Kami sangat prihatin. Kejadian ini menjadi bahan evaluasi besar bagi penyelenggara MBG. Makanan yang diberikan untuk anak sekolah harus benar-benar layak dan sehat,” tegas Petrus.

Ia menambahkan, kasus tersebut akan segera dilaporkan kepada Satgas MBG Kapuas Hulu dan Bupati Kapuas Hulu untuk ditindaklanjuti secara menyeluruh agar tidak terulang kembali.

Berikut fakta-fakta menarik dari berita dugaan keracunan makanan MBG di Kapuas Hulu 

1. 19 siswa keracunan makanan MBG

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved