Kota Terbuka, Wisata dan Perdagangan Jadi Faktor Mobilitas Kasus HIV di Pontianak

Kita sudah menganggap HIV seperti penyakit lainnya. Tidak ada diskriminasi atau stigma lagi. Sosialisasi terus kita lakukan

Penulis: Ayu Nadila | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ AYU NADILA
BERI KETERANGAN - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pontianak, dr. Saptiko, mengungkapkan bahwa kasus HIV masih ditemukan di wilayah Pontianak. Namun, sebagian besar kasus justru berasal dari luar kota, Jumat 7 November 2025. 
Ringkasan Berita:
  • Menurutnya, penularan HIV bisa terjadi secara lokal maupun dibawa oleh pendatang.
  • Ia menegaskan bahwa secara persentase, kasus HIV di Kota Pontianak tidak mengalami peningkatan.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pontianak, dr Saptiko, mengungkapkan bahwa kasus HIV masih ditemukan di wilayah Pontianak.

Namun, sebagian besar kasus justru berasal dari luar kota, Jumat 7 November 2025.

"Masih ada ditemukan kasus HIV, baik dari warga Pontianak maupun dari luar Pontianak, tapi kebanyakan sebagian besar adalah orang dari luar kota," ujar dr. Saptiko.

Menurutnya, penularan HIV bisa terjadi secara lokal maupun dibawa oleh pendatang.

"Penularan bisa terjadi secara lokal, bisa juga memang orang luar yang membawa ke sini. Adanya kunjungan wisatawan juga bisa jadi berpengaruh karena kita kota terbuka, pusat perdagangan dan pariwisata," jelasnya.

Saptiko menambahkan, upaya pencegahan dan penanganan terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan melalui berbagai jalur, termasuk kerja sama dengan komunitas dan yayasan.

"Teman-teman dari Yayasan Ponia Plus masuk ke komunitas seperti kelompok pekerja seks, gay, dan lainnya.Kalau dari pihak kesehatan, kami melakukan screening, misalnya untuk calon pengantin dan ibu hamil," terangnya.

Ia menegaskan bahwa secara persentase, kasus HIV di Kota Pontianak tidak mengalami peningkatan.

"Secara persentase tidak ada peningkatan, khususnya dari Kota Pontianak. Angkanya cenderung sama atau menurun," kata Saptiko.

Gelar Audisi Duta HIV/AIDS 2025, Fokus Lawan Stigma dan Edukasi Masyarakat


Dalam hal penanganan, seluruh puskesmas di Pontianak sudah dapat melakukan pemeriksaan dan pengobatan bagi penderita HIV.

"Menemukan kemudian mengobati, itu yang utama kita lakukan. Dengan pengobatan ARV, virus bisa ditekan sehingga tidak menularkan ke orang lain," tutupnya.

Saptiko juga menegaskan bahwa pelayanan kesehatan bagi penderita HIV kini dilakukan tanpa diskriminasi.

 “Kita sudah menganggap HIV seperti penyakit lainnya. Tidak ada diskriminasi atau stigma lagi. Sosialisasi terus kita lakukan,” tutupnya.

Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!  

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved