Ketua DAD Sanggau Ingatkan Masyarakat Adat Dayak Jaga Jati Diri di Tengah Arus Modernisasi
Yohanes Ontot menyampaikan bahwa DAD Kabupaten Sanggau sudah berdiri cukup lama dan menjadi lembaga yang mengakomodir masyarakat adat dayak.
Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Try Juliansyah
"Sehingga tidak menghilangkan jejak jati dirinya. Kan bisa dari adat istiadatnya, dari budayanya, dari kebiasaan-kebiasaan yang jaman dahulu. Misalnya berladang, menjaga alam, cara nangkap ikan, yang tidak merusak. Mereka sangat senang melihat kebiasaan-kebiasaan pada jaman dahulu,"ujarnya.
Ontot juga menceritakan, pada jaman dulu misalnya cara menangkap ikan itu paling besar dengan menggunakan pukat ikan. Lalu dengan kearifan lokal banyak cara dan jenis yang bisa untuk menangkap ikan ini, misalnya ada bubu, kemudian pancing ikan atau tajur.
"Tradisi ini sampai saat ini masih ada, kalau saya lihat di kampung-kampung ini masih ada juga, generasi muda juga masih paham dan bisa mereka menangkap ikan dengan berbagai cara kearifan lokal itu. Tidak merusak, kalau di tuba kan sekali jalan habis, besar kecil habis ikannya,"jelasnya.
Onto menambahkan, era teknologi saat ini juga menjadi sebuah keuntungan bagi DAD dan masyarakat adat dayak, yaitu bagaimana bisa mempromosikan adat istiadat dan budaya yang dimiliki melalui berbagai media. Sehingga masyarakat luas bisa mengetahuinya dan bisa mempelajarinya, terutama dari berbagai sub suku yang ada.
"Jadi keuntungannya sangat luar biasa, nah ini kecerdasan masyarakat adat dayak harus mampu masuk kesana. Hari ini kan media sosial ini sudah banyak, semua kalangan ada facebook, tiktok dan Instagram. Kalau misalnya ada orang tua yang posting cara nangkap ikan seperti jaman dulu, kan bisa orang lihat. Jadi menurut saya, media sosial ini sangat membantu kita,"jelasnya.
Kendati begitu, Ontot menilai kemajuan teknologi digital bagi masyarakat adat ada dua sisi, peluang sangat luar biasa jika digunakan secara baik. Tapi kalau disisi lain memang juga akan bisa menganggu kehidupan masyarakat adat, kalau dia memang terhipnotis dan tidak flashback ke belakang dia ini siapa.
"Oleh karena itulah jati diri nya sebagai masyarakat adat dayak ini harus mampu dipertahankan. Kalau hilang jati dirinya sebagai orang dayak, dia tidak lagi melihat peninggalan-peninggalan para leluhurnya. Sehingga yang dia kenal yang hari ini,"tegasnya.
"Tapi kita bersyukur kita selalu mengadakan berbagai even setiap tahun, terkait dengan seni dan budaya masyarakat adat. Ini menjadi sebuah benteng kita untuk memperkuat berkembangnya teknologi secara global, untuk mampu menyaring ini. Yang tidak baik jangan diterapkan, tapi kalau bagus silahkan jadikan sebuah referensi untuk dia bisa mengkreasikan budaya atau seni budaya yang ada di masyarakat adat itu. Tapi dia tetap tidak melepas dari inti masyarakat adat itu,"tambahnya.
Ontot menambahkan, agar modernisasi tidak menggerus identitas budaya yang ada, masyarakat adat terutama kaum milenial, harus dikenalkan terhadap adat istiadatnya dan seni budayanya.
"Hari ini kita mewajibkan seluruh desa ini ada Sanggar-sanggar budayanya. Jadi kita berharap nanti sanggar itu yang menggali, menjaga dan mengembangkan seni budaya yang ada. Sehingga generasi muda bisa tertanam pikirannya untuk menghargai adat istiadat nya dan dia juga tahu dia siapa. Tapi kalau saya lihat, kalau terkait seni budaya ini kan tidak hanya masyarakat adat dayak, diluar itu juga terlibat disitu,"jelasnya. Untuk selengkapnya, Tribuners bisa saksikan di YouTube Tribun Pontianak dan Tribun Singkawang. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
| Kasat Reskrim Polres Landak Ingatkan Waspada Uang Palsu |
|
|---|
| HKN ke-61 di Teluk Batang Meriah, Tekankan Paradigma Sehat Sejak Dini |
|
|---|
| Curi Motor di Selat Panjang, Pria di Tanjung Raya 1 Diciduk Resmob Polda Kalbar |
|
|---|
| Imigrasi Putussibau Berikan Pelayanan Paspor Keliling ke Masyarakat Perbatasan Indonesia-Malaysia |
|
|---|
| KSBSI Kalbar Harap Kenaikan Upah Minimum 2026 Sekitar 10 Persen |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/Ontot-saat-bincang.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.