Laka Maut Jalan Tanjungpura
DUKA Simpang 4 Parit Besar Jalan Tanjungpura Pontianak: Pensiunan Polisi Digilas Truk Kontainer
Kejadian pada Rabu 12 November 2025 lalu menambah rentetan kecelakaan tragis antara sepeda motor dengan truk kontainer.
Penulis: Ayu Nadila | Editor: Syahroni
Ringkasan Berita:
- Halid Abdullah (76), purnawirawan Polri, meninggal akibat kecelakaan di Jalan Tanjung Pura. Sosoknya dikenal disiplin, jujur, dan penyayang, sehingga kepergiannya menyisakan kesedihan besar bagi keluarga dan warga sekitar.
- Putranya, Hadiawan, merasakan firasat sebelum musibah terjadi. Ia menjadi orang terakhir yang menemani ayahnya di RS Bhayangkara hingga menghembuskan napas terakhir saat ia membacakan Surat Yasin.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Kecelakaan tragis di simpang empat Parit Besar, Jalan Tanjungpura antara sepeda motor dan truk kontainer menyebabkan Halid Abdullah bin Abdullah (76) meninggal dunia.
Kejadian pada Rabu 12 November 2025 lalu menambah rentetan kecelakaan tragis antara sepeda motor dengan truk kontainer.
Halid Abdullah bin Abdullah merupakan purnawirawan Polri dan menghembuskan napas terakhir ketika mendapatkan penanganan intensif di RS Bhayangkara setelah perut dan kakinya cedera parah dilindas truk kontainer.
Baca juga: TRAGIS Kecelakaan Jalan Sudirman Singkawang : Leher Patah, Abdira Meninggal Jelang Ulang Tahun ke16
Saat Tribun Pontianak meyambangi rumah almarhum di Gang Pemangkat 1 No. 41, Kelurahan Akcaya, Pontianak Selatan, suasana duka sangat terasa, keluarga, kerabat, dan tetangga berkumpul memberi penghormatan terakhir pada almarhum.
Putra almarhum, Hadiawan (43), tak mampu menyembunyikan rasa kehilangan mendalam terhadap sosok ayah yang ia kenal sebagai pribadi penuh integritas.
“Bapak itu mendidik kami dengan kejujuran dan kebersamaan. Tetangga bilang bapak orang baik, bapak enggak pernah macam-macam,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Teladan Kedisiplinan Sejak Dinas Hingga Masa Tua
Semasa bertugas hingga pensiun pada 1997, Halid dikenal sebagai pribadi disiplin yang menularkan keteladanan itu kepada keluarga.
Bahkan hal kecil seperti menata peralatan rumah selalu ia lakukan dengan rapi.
Baca juga: KRONOLOGI Kecelakaan Oca Fahira! Mimpi Terhenti di Jalan, Lulusan Polnep Kini Beristirahat Selamanya
“Alat tukang itu harus di tempatnya. Bapak bilang, walaupun gelap kita harus tahu letaknya,” kenang Hadiawan.
Meski tegas, almarhum tetap menjadi ayah penyayang yang selalu menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya.
Salah satu pesan yang masih diingat Hadiawan ialah ketika sang ayah melarangnya merokok.
“Kata bapak, boleh merokok asal bisa cari uang sendiri. Tapi kami tahu itu bentuk kasih sayang,” ujarnya.
Firasat sebelum Kepergian
Hadiawan mengaku merasakan firasat sebelum musibah menimpa ayahnya.
Saat acara lamaran sang adik, almarhum sempat berkata, “Nanti kalau saya tidak ada, dia yang ganti,” sambil menunjuk dirinya. Ucapan itu sempat membuat Hadi terkejut.
Ia juga merasa ada yang ganjil saat membantu ayahnya mengurus surat pensiun tahunan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/lakalantas-parit-besar-23243.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.