Karhutla di Kalbar

3 STRATEGI Kepala BNPB RI Tuntaskan Karhutla di Kalbar

Hasilnya, lulusan Akmil 1989 itu mengungkap tiga strategi utama penuntaskan Karhutla yang telah melanda Kalbar sebulan terakhir ini.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/PEGGY DANIA
KARHUTLA KALBAR - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, Letjen TNI Suharyanto, saat diwawancarai usai rapat koordinasi penanggulangan kebakaran hutan dan lahan bersama Menteri Lingkungan Hidup, Kepala BMKG RI, Gubernur Kalbar dan Forkopimda Kalbar, Jumat 1 Agustus 2025. 

“Kemarin di Riau berhasil kita atasi dalam lima hari. Sekarang Kalimantan Barat yang jadi prioritas. Dengan kombinasi strategi ini, kita optimis dalam satu minggu ke depan, kondisi bisa terkendali,” kata Suharyanto.

Ia memaparkan bahwa waktu pelaksanaan OMC ditentukan berdasarkan prakiraan iklim dan pertumbuhan awan secara berlapis mulai dari prediksi enam bulan sebelumnya diperbarui tiap 10 hari, lalu 7 harian, hingga harian.

“Hari ini kita tahu masuk puncak musim kemarau. Warna peta hampir semuanya merah. Tapi awan hujan tumbuh cukup baik, jadi OMC sangat efektif dilakukan saat ini. Kita kerja sampai malam untuk memaksimalkan peluang,” jelasnya.

Kepala BNPB RI Tinjau Penanganan Karhutla Kalbar: Gunakan Operasi Darat dan Udara

Gubernur Kalbar Tegaskan Komitmen Penanggulangan Karhutla

Sebelumnya, Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam menangani Karhutla di wilayah Kalbar. 

Hal ini disampaikannya dalam Rapat Koordinasi Penanggulangan Karhutla di Balai Petitih, Kantor Gubernur Kalbar, Jumat 1 Agustus 2025. 

Dalam sambutannya, Gubernur menyampaikan bahwa Kalimantan Barat kini tengah memasuki musim kemarau yang dipengaruhi oleh fenomena El Nino.

Kondisi ini meningkatkan risiko Karhutla yang berpotensi menyebabkan bencana kabut asap.

“Berdasarkan prediksi BMKG, sebagian besar wilayah Kalimantan Barat akan mengalami curah hujan rendah pada periode Juli hingga September 2025,” kata Ria Norsan.

Ia juga menyebutkan bahwa luas Karhutla di Kalbar per 31 Mei 2025 telah mencapai 1.149,02 hektar. Jumlah ini menempatkan Kalbar sebagai provinsi dengan luas Karhutla terbesar kedua di Indonesia, setelah Riau.

Pemprov Kalbar pun telah menetapkan status Siaga Darurat Bencana Asap dan membentuk Komando Satgas Penanganan Bencana Asap. Sejumlah langkah pengendalian juga telah dilakukan secara intensif, seperti sosialisasi, patroli mandiri dan terpadu, serta operasi pemadaman darat dan udara.

Ria Norsan juga menginstruksikan beberapa langkah strategis kepada seluruh pemangku kepentingan seperti meningkatkan koordinasi seluruh pemangku kepentingan di Kalbar, Menggencarkan sosialisasi hingga ke tingkat desa, melaksanakan patroli secara intens dan terstruktur, menyiagakan tim dan peralatan pemadam, menegakkan aturan hukum terhadap pelaku Karhutla.

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved