BPBD Kalbar Lakukan Pemantauan Pasca Bencana Karhutla di Kubu Raya
Langkah ini dilakukan untuk mengkaji kondisi kerusakan lingkungan akibat kebakaran lahan gambut yang terjadi di wilayah tersebut.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat melalui Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi melaksanakan kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Pascabencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di sejumlah titik di Kabupaten Kubu Raya.
Langkah ini dilakukan untuk mengkaji kondisi kerusakan lingkungan akibat kebakaran lahan gambut yang terjadi di wilayah tersebut.
Sebagai informasi, bahwa Kubu Raya diketahui merupakan salah satu daerah dengan tingkat kerawanan Karhutla tertinggi di Kalbar, karena sebagian besar wilayahnya didominasi oleh lahan gambut.
Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Kalbar, Daniel, mengatakan bahwa dampak Karhutla tidak hanya merusak ekosistem, tetapi juga berpengaruh pada berbagai sektor pembangunan dan kesehatan masyarakat.
“Beberapa lokasi Karhutla bahkan terpantau tidak jauh dari Bandara Supadio, kawasan pendidikan, pertanian, hingga permukiman penduduk,” jelasnya.
Dari hasil pemantauan, BPBD menemukan sejumlah temuan penting. Pertama, sebagian besar lahan terbakar merupakan kawasan hutan rawa gambut dengan vegetasi pepohonan dan semak belukar, umumnya berada di perdesaan dan berdekatan dengan lahan pertanian serta pemukiman warga.
Kedua, belum diketahui secara pasti status kepemilikan lahan-lahan yang terbakar. Ketiga, faktor utama penyebab Karhutla diduga akibat cuaca panas dan musim kemarau panjang yang menyebabkan lahan gambut menjadi sangat kering dan mudah terbakar.
Selain itu, belum ditemukan adanya kerugian ekonomi yang signifikan dari kejadian tersebut.
Baca juga: DLH Ungkap Pontianak Siap Menuju 2030 Bebas Sampah
Berdasarkan hasil kajian Tim Pemantauan dan Evaluasi Pascabencana BPBD Kalbar, pemerintah daerah disarankan mengoptimalkan koordinasi lintas sektor melalui forum bersama yang melibatkan pemerintah, TNI/Polri, pengusaha, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat setempat untuk pengendalian serta penanggulangan Karhutla.
BPBD juga mendorong agar pemerintah daerah memperkuat edukasi kebencanaan, melakukan kajian spesifik di daerah rawan Karhutla, serta menyusun rencana aksi, seperti pembangunan atau perbaikan kanal dan sumber air di wilayah gambut sebagai langkah pencegahan.
Selain itu, diperlukan penguatan regulasi dan penegakan aturan pemanfaatan ruang di daerah rawan bencana, khususnya di wilayah Kabupaten Kubu Raya.
Turun langsung ke lapangan bersama tim, Rizal Syamsi selaku Analis Kebencanaan Ahli Pratama menyampaikan bahwa hari ini dilakukan pemantauan dan evaluasi lahan yang terdampak karhutla
“Kita datang kesini untuk melihat kondisi lingkungan hidup yang ada disekitar ini, terutama lahan gambut. Kita lakukan perhitungan dan identifikasi properti dilokasi.
Kemudian, peninjauan ini untuk melihat apakah lahan tersebut bisa difungsikan kembali seperti sebelumnya, khususnya untuk dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
| Pedagang Pasar Kapuas Indah Protes Penyegelan Kios, Keluhkan Retribusi dan Pendapatan Menurun |
|
|---|
| Pemkab Sambas Kawal Aspirasi Warga Sajingan Besar Melepas Kawasan Hutan |
|
|---|
| DLH Ungkap Pontianak Siap Menuju 2030 Bebas Sampah |
|
|---|
| Kisah Athipa Juniasih, Guru Honorer di SMKN 1 Sungai Raya Kepulauan |
|
|---|
| Gubernur Ria Norsan Ikut Perang Ketupat di Tayan Bersama Warga, Dorong Pelestarian Budaya Lokal |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.