Peserta BPJS Kesehatan Menceritakan Keuntungan dalam Menjaga Kesehatan Keluarga Melalui Program JKN

Meskipun saat itu Edy masih dirawat jalan, dia merasa terlayani dengan baik dan belum memerlukan rawat inap.

Editor: Mirna Tribun
TRIBUNFILE/ISTIMEWA
Edy Sucipto (43), seorang pekerja wiraswasta dari segmen mandiri kelas 1, menceritakan pengalamannya sebagai peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Edy Sucipto (43), seorang pekerja wiraswasta dari segmen mandiri kelas 1, menceritakan pengalamannya sebagai peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Bersama dengan seluruh anggota keluarganya, Edy telah menjadi peserta Program JKN yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan.

"Selama ini kita selalu menggunakan BPJS Kesehatan ya kalau yang ada hubungannya dengan kesehatan ya, entah itu rawat jalan maupun rawat inap," ungkap Edy saat berbincang dengan tim Jamkesnews pada Rabu (21/6).

Edy menceritakan bahwa dia pernah dirawat jalan karena mengalami gejala infeksi saluran kemih.

Saat itu, dia masuk rumah sakit ke IGD dan langsung ditangani oleh dokter untuk mendiagnosis penyakitnya.

Selanjutnya, dia diberikan perawatan medis berupa obat-obatan yang dapat dibawa dan dikonsumsi pulang.

Meskipun saat itu Edy masih dirawat jalan, dia merasa terlayani dengan baik dan belum memerlukan rawat inap.

Warga Sintang Berterima Kasih atas Pelayanan BPJS Kesehatan dalam Mengatasi Masalah Kesehatan

"Saya pernah dirawat jalan karena mengalami sakit Gejala Infeksi Saluran Kemih, pernah masuk rumah sakit di IGD dan ditangani oleh dokternya langsung untuk dapat di indikasi penyakitnya serta diberikan perlayanan medis berupa obat-obatan untuk dibawa dan dikonsumsi pulang. Nah kebetulan saat itu saya masih rawat jalan saja karena belum terindikasi harus dirawat inap. Pernah saya juga mengalami sakit ringan seperti gejala maag. Saya pergi ke puskesmas untuk pemeriksaan dan diberikan obat-obatan untuk mengatasi sakit tersebut. Alhamdulillah, saya bisa pulang tanpa perlu dirawat inap dan semuanya dicover oleh BPJS," cerita Edy.

Edy menegaskan bahwa baik saat mengalami sakit serius maupun ringan, dia selalu menggunakan BPJS Kesehatan.

Semua pelayanan dan biaya medis yang dia terima sepenuhnya ditanggung oleh BPJS Kesehatan tanpa adanya biaya tambahan atau praktik pungli dari fasilitas kesehatan.

"Mengenai rawat jalan sendiri, saya tidak pernah mengalami masalah terkait pelayanan. Saya merasa ditangani dengan baik dan puas. Dari segi attitude, pelayanan, dan obat-obatan yang diberikan tidak ada perbedaan antara pengguna BPJS Kesehatan dengan yang menggunakan asuransi lain atau bayar sendiri. Obat-obatan selalu tersedia ketika saya membutuhkannya. Satu-satunya kendala adalah antrean yang cukup lama karena peserta BPJS Kesehatan yang sangat banyak," jelas Edy.

Selama menggunakan Program JKN, Edy tidak pernah mengalami diskriminasi baik di puskesmas maupun rumah sakit.

Tidak ada perbedaan perlakuan antara peserta BPJS Kesehatan dengan pasien umum.

Hanya terdapat dua hal yang menjadi kendala baginya, yakni antrean yang terkadang panjang dan penerimaan ruangan perawatan.

Saat sedang musim sakit, Edy kadang-kadang ditempatkan di kelas 2 atau 3 karena ruangan kelas 1 sudah penuh. Namun, dia memahami bahwa hal itu terjadi karena banyaknya peserta.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved