Balitbang Kalbar: Tidak Mungkin Kratom Masuk Narkotika Golongan 1, 2 atau 3

Ia menjelaskan, sampai saat ini belum ada fakta ilmiah yang membuktikan Kratom masuk dalam kategori narkotika golongan 1.

Penulis: Muhammad Firdaus | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Peneliti Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Kalimantan Barat, Rudy Setyo Utomo. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Peneliti Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Kalimantan Barat, Rudy Setyo Utomo menegaskan Kratom tidak akan mungkin termasuk dalam narkotika golongan 1.

Ia menjelaskan, sampai saat ini belum ada fakta ilmiah yang membuktikan Kratom masuk dalam kategori narkotika golongan 1.

"Tidak mungkin Kratom masuk sebagai narkotika golongan 1, 2, atau 3," ujarnya saat diwawancarai Tribun Pontianak, Rabu 26 Juli 2023.

"Karena belum ada fakta ilmiah/empiris yang membuktikan bahwa Kratom memiliki efek narkotika," jelasnya.

Sementara itu, baru-baru ini terjadi kerugian besar akibat penolakan pengiriman tepung daun Kratom oleh importer Amerika Serikat.

Pengamat Hukum Beberkan Nasib Petani di Kalbar Jika Kratom Dimasukkan ke Golongan 1 Narkotika

Hal tersebut dikarenakan ketidak murnian daun Kratom dengan indikasi kadar mitraginin rendah dan cemaran beberapa jenis logam berat.

Kejadian ini merupakan pukulan berat ekonomi Kalbar khususnya Kapuas Hulu.

Kabupaten Kapuas Hulu merupakan sentra produksi daun Kratom di Kalbar.

Data Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas Hulu, tahun 2020, jumlah petani yang membudidayakan pohon Kratom sebanyak 18.120 orang

Dengan luas budidaya mencapai 11.224 Ha, diperkirakan populasi tanaman Kratom budidaya masyarakat mencapai 44.491.304 pohon.

Kratom Kini Jadi Polemik, Banyak yang Kecanduan di BNN Tapi Termasuk Mata Pencarian Warga Kalbar

Oleh karenanya lah, kata Rudy ada beberapa hal yang harus diperhatikan, baik oleh pemerintah maupun maupun petani atau pengusaha, hal tersebut agar Kratom Kalbar bisa diterima oleh pasar.

Pertama, yang harus dilakukan adalah dengan meningkatkan standarisasi sistem produksi dan perdagangan Kratom.

Kemudian, bagaimana kearifan masyarakat lokal dalam mengkonsumsi Kratom juga harus sudah mulai diperhatikan.

Pemanfaatan Kratom yang maksimal oleh masyarakat lokal akan membuat ekonomi Kratom tidak hanya bergantung kepada ekspor.

"Yang perlu ditingkatkan standardisasi sistem produksi dan perdagangan, kearifan lokal konsumsi Kratom, peran ekonomi Kratom di Kapuas Hulu," tandasnya.

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved