Remaja Aniaya Remaja

WASPADA Polisi Sebut Kawasan Ambalat Pontianak Sedang Tidak Aman! Ini Alasannya

Imbauan itu diungkap AKP Agus usai kasus remaja aniaya remaja pakai celurit di kawasan Ambalat, tepatnya di depan Vila Gam.

|
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Polresta Pontianak/pabrik-pedang-katana.blogspot.com/Google Maps
REMAJA ANIAYA REMAJA PONTIANAK - Kolase foto remaja U (16) yang diduga pelaku penganiayaan menggunakan celurit di kawasan Ambalat, tepatnya di depan Vila Gam, Jalan Budi Karya, Kecamatan Pontianak Selatan, pada Minggu 9 November 2025 saat diamankan pihak kepolisian (kiri). Ilustrasi celurit (tengah) dan tangkapan layar Jalan Budi Karya (kanan). Polisi mengimbau kawasan Ambalat saat ini tidak aman. 

Ringkasan Berita:
  • AKP Agus menegaskan kawasan itu butuh perhatian serta penertiban dari pemerintah.
  • Ditambah pedagang liar dan musik di kawasan tersebut yang seringkali jadi keluhan warga sekitar.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Wakasat Reskrim Polresta Pontianak, AKP Agus Haryono mengimbau kawasan Ambalat, Jalan Budi Karya, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak sedang tidak aman.

Imbauan itu dikeluarkan usai terjadinya kasus remaja aniaya remaja pakai celurit di kawasan Ambalat, tepatnya di depan Vila Gam, Jalan Budi Karya pada Minggu 9 November 2025 sekitar pukul 02.30 WIB 

AKP Agus menegaskan kawasan itu butuh perhatian serta penertiban dari pemerintah.

Ditambah pedagang liar dan musik di kawasan tersebut yang seringkali jadi keluhan warga sekitar.

"Penataan, penerangan, dan ketertiban sangat diperlukan agar area tersebut kembali aman," tegasnya.

Sebelumnya, kasus remaja aniaya remaja itu melibatkan remaja berinisial U (16) yang menyerang korban remaja bernama Repa (17), warga Kecamatan Pontianak Barat.

Naasnya, U menggunakan celurit dalam aksinya.

MOTIF Remaja Aniaya Remaja Pakai Celurit di Jl Budi Karya Pontianak, Berawal Tersinggung Jadi Emosi

Korban mengalami luka sayat pada telapak tangan kanan.

Sedangkan U kini telah diamankan di Mapolresta Pontianak.

Kronologi Penganiayaan Repa

Saksi bernama Dimas (20) menceritakan awal mula kasus tersebut terjadi.

Kejadian bermula saat ia selesai makan di sebuah warung di dekat TKP.

Sontak ia mendegar seseorang berteriak 'Woy, adek kau kena sembat'

"Setelah menanyakan lokasi kejadian, korban menghampiri saksi sambil memeluk dan meminta pertolongan dengan kondisi telapak tangan kanan berdarah," ucap AKP Agus pada Minggu 9 November 2025.

AKP Agus menambahkan saksi kemudian membuka baju korban dan menutup luka di telapak tangannya untuk memberikan pertolongan pertama. 

Tak lama berselang, anggota kepolisian tiba di lokasi dan menyarankan agar korban membuat laporan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved