Jamaah Umrah Sambas
Klarifikasi Pemilik Soal Penyebutan Nama PT Rihlah Assofa Dalam Kasus 36 Jamaah Umrah Sambas
Terkait itu, istri pemilik PT Rihlah Assofa Amanah, Sabrina mengatakan pihaknya tidak memiliki sales maupun kerjasama
Penulis: Ferlianus Tedi Yahya | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sebanyak 36 jemaah Umrah asal Kabupaten Sambas selama dua pekan berada di Kota Bekasi tanpa ada kepastian berangkat ke Tanah Suci.
Calon jamaah tersebut mengatakan sempat mendaftar melalui marketing yang mengaku kerja sama dengan PT Rihlah Assofa Amanah (RAA).
Terkait itu, istri pemilik PT Rihlah Assofa Amanah, Sabrina mengatakan pihaknya tidak memiliki sales maupun kerja sama dengan agen yang membawa 34 jemaah tersebut.
"Kami udah melakukan klarifikasi di Jakarta kemarin, bahwa kami tidak melakukan kerja sama dengan Agen yang membawa 34 jamaah tersebut, kami juga korban karena telah terjadi pencemaran nama baik disini," katanya saat dikonfirmasi pada Minggu 26 Maret 2023.
Ia juga mengatakan pihaknya tidak pernah menerima laporan apalagi uang dari para jemaah tersebut.
"Jemaah ini membayarnya pada orang yang bernama Erna dan a.n Erna ini mengaku menjadi manager marketing kami di Sambas dan membawa nama perusahaan kami," katanya.
• Kemenag Kalbar Ungkap Fakta Sebenarnya 36 Calon Jemaah Umrah Asal Sambas yang Terlantar di Bekasi
• Jemaah Umrah Asal Sambas yang Terlantar di Bekasi Ungkap Setor Rp21,5 Juta ke Travel Sejak 2019
Di sisi lain, ia mengatakan sudah melakukan konsultasi dengan beberapa lawyer dan siap layangkan somasi jika terjadi hal yang dapat merugikan perusahaan.
"Kami sedang konsultasi dengan lawyer untuk somasi jika sampai terjadi hal yang merugikan kami dan tidak ada itikad baik dari oknum tersebut tentu kami akan proses sesuai hukum," jelasnya.
Sebelumnya, 36 calon jemaah Umrah asal Kabupaten Sambas terkataung-katung di Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Meski sudah dua pekan berada di sana mereka belum juga diberangkatkan ke Tanah Suci Mekkah.
Satu diantara jemaah Umrah asal Kabupaten Sambas, Agustina mengaku ditelantarkan pihak yang tidak bertanggung.
"Kami di sini sehat semuanya, tetapi kami ditelantarkan sulit rasanya berhari-hari di sini tanpa kejelasan keberangkatan umroh," kata Agustina dihubungi TribunPontianak.co.id melalui sambungan telepon, Minggu 26 Maret 2023.
Agustina mengaku para jamaah umrah sudah dua pekan menginap di Bekasi. Sebelumnya para jemaah Umrah berangkat tanggal 10 Maret 2023 dari Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
"Kami berangkat itu tanggal 10 Maret 2023, sebelumnya di Kota Pontianak itu kami juga bermalam selama tiga hari, alasannya mengurus visa, dan lainnya," katanya.
Ikuti Terus Berita Terupdate Soal Jemaah Umrah Terlantar Disini
Bantah Telantarkan 36 Jamaah Umrah Asal Sambas, Direktur FCI: Kita Fasilitasi Semuanya |
![]() |
---|
22 Jamaah Umrah Asal Sambas Lanjutkan Keberangkatan, 14 Lainnya Pilih Kembali ke Kampung |
![]() |
---|
Pihak Travel Buka Suara, Bantah Telantarkan Calon Jamaah Umrah Asal Sambas |
![]() |
---|
Ketua PPUI Sebut Travel yang Digunakan 36 Jamaah Umrah Asal Sambas Tidak Jelas Sejak Awal |
![]() |
---|
5 Fakta Baru Jamaah Umrah Asal Sambas, Mulai dari Kronologi hingga Klarifikasi Travel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.