Jamaah Umrah Sambas
Kemenag Kalbar Ungkap Fakta 36 Calon Jamaah Umrah Sambas yang Terkatung katung
Para jamaah ini kemudian melakukan pembayaran biaya keberangkatan umrah melalui Erna yang kemudian bekerja sama dengan rekanan marketingnya
Penulis: Muhammad Firdaus | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Nasib 36 orang calon jamaah umrah asal Sambas kini tidak jelas kapan ke Tanah Suci. Mereka kini ditampung di sebuah hotel di Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, sejak 10 Maret 2023 lalu.
Pranata Komputer Ahli Muda Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Kalbar, Erwindra menceritakan, mulanya, 36 jemaah ini direkrut oleh salah seorang agen marketing travel yang mengaku dari PT Rihlah Assofa, atas nama Erna.
Para jemaah ini kemudian melakukan pembayaran biaya keberangkatan Umrah melalui Erna yang kemudian bekerjasama dengan rekanan marketingnya, atas nama Firman.
Ternyata, dalam perjalanannya, Erna dan Firman tidak menggunakan paket Umrah yang ada di PT Rihlah Assofa untuk memberangkatkan 36 calon jemaah Umrah asal Sambas ini, dan kemudian terjadi kendala.
Sampai saat ini, kata Erwin, belum diketahui paket Umrah dari PT travel mana yang rencananya digunakan oleh Erna dan Firman untuk memberangkatkan para calon jemaah ini.
"Untuk kejadian ini Bu Erna selaku leader merekrut jemaah dari Sambas ada 36 orang totalnya, 26 jemaah di tahun ini 2023, sisanya 10 orang jemaah tahun 2020 yang terdampak covid," ujarnya kepada Tribun Pontianak. 26 Maret 2023.
• Jemaah Umrah Asal Sambas yang Terlantar di Bekasi Ungkap Setor Rp21,5 Juta ke Travel Sejak 2019
• BREAKING NEWS - Jemaah Umrah Asal Sambas Terlantar di Bekasi Berhari-hari Tanpa Kejelasan
Selain itu, Erwin juga mengungkapkan, bahkan ternyata 36 calon jemaah umroh ini belum terdaftar dalam data Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (Siskopatuh) Kemenag RI.
"Dan kita sudah mendapatkan informasi dari Travel atau PPIU Rihlah Assofa bahwa tidak ada data jemaah Sambas 36 orang ini belum masuk di Siskopatuh Kemenag Pusat, data jemaahnya kemungkinan memakai paket dari travel lain," ungkap Erwin.
Namun demikian, kata Erwin, sampai saat ini Erna dan Firman masih memiliki itikad baik untuk bertanggungjawab dan menangani permasalahan ini.
"Tapi niat mereka masih baik, masih mendampingi jemaah. Dan saya sudah tanya langsung kepada Bu Erna dia tidak ada niat untuk unsur penipuan kepada jemaah," ujarnya.
"Selama ini dia memberangkatkan juga, cuman kali ini aja macet. Dia juga sudah kenal baik dengan Kemenag Sambas, dengan saya dia pernah ke kantor cuman nggak ketemu saya, ketemu staf saya," terangnya.
"Pihak marketing travel tersebut sudah saya konfirmasi berupaya untuk memberangkatkan 36 jemaah tersebut dan bertanggung jawab," tegasnya.
Klarifikasi PT Rihlah Assofa
Lebih lanjut, Erwin juga menerangkan bahwa PT Rihlah Assofa pun merasa dirugikan dan tercemar nama baiknya akibat kejadian ini.
PT Rihlah Assofa pun sangat menyayangkan adanya peristiwa ini, terlebih, PT Rihlah Assofa juga ternyata tidak memiliki kantor cabang di Kalimantan Barat.
"Dan Rihlah Assofa tidak punya ijin cabang di Kalimantan Barat. Kalau ijin kantor pusat ada," ujarnya.
"Kasus ini sudah ditangani juga oleh subdit pengawasan pusat, hari ini langsung ke Bekasi cross check keberadaan jemaah," tutupnya.
Ikuti Terus Berita Terupdate Soal Jemaah Umrah Terlantar Disini
Bantah Telantarkan 36 Jamaah Umrah Asal Sambas, Direktur FCI: Kita Fasilitasi Semuanya |
![]() |
---|
22 Jamaah Umrah Asal Sambas Lanjutkan Keberangkatan, 14 Lainnya Pilih Kembali ke Kampung |
![]() |
---|
Pihak Travel Buka Suara, Bantah Telantarkan Calon Jamaah Umrah Asal Sambas |
![]() |
---|
Ketua PPUI Sebut Travel yang Digunakan 36 Jamaah Umrah Asal Sambas Tidak Jelas Sejak Awal |
![]() |
---|
5 Fakta Baru Jamaah Umrah Asal Sambas, Mulai dari Kronologi hingga Klarifikasi Travel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.