BREAKING NEWS - Tali Layangan Lilit Helikopter Padamkan Api Kebakaran Lahan Kalbar, Ini yang Terjadi
Kebakaran Hutan dan Lahan di wilayah Kalimantan Barat dalam sepekan terakhir terjadi merata di seluruh wilayah Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat.
Penulis: Ferryanto | Editor: Ishak
BREAKING NEWS - Tali Layangan Lilit Helikopter Padamkan Api Kebakaran Lahan Kalbar, Ini yang Terjadi
PONTIANAK - Kebakaran Hutan dan Lahan di wilayah Kalimantan Barat dalam sepekan terakhir terjadi merata di seluruh wilayah Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat (Kalbar).
Berbagai upaya pun telah dilakukan untuk memadamkan kebakaran lahan dan hutan tersebut.
Seluruh kekuatan telah dikerahkan, baik pemadaman dari darat maupun udara.
Pada saat pemadaman melalui udara menggunakan helikopter, Rabu (7/8/2019) di wilayah Kota Pontianak, terjadi sesuatu hal yang membahayakan.
Helikopter yang mengangkut air untuk memadamkan api terlilit tali layangan.
Baca: Kabut Asap Melanda Kota Pontianak, BPBD Provinsi Sebar 10 Ribu Masker untuk Masyarakat
Baca: Waspada Kabut Asap Mulai Selimuti Kabupaten Mempawah, BPBD Imbau Masyarakat Gunakan Masker
Tali layangan tersangkut di beberapa bagian helikopter.
Beruntung kejadian itu tidak membuat helikopter gagal sistem.
Atas kejadian itu, Kepala BPBD Provinsi Kalbar Christianus Lumano mengimbau masyarakat tidak bermain layang-layang menggunakan tali kawat.
Karena tindakan itu sangat membahayakan.
Baca: Kebakaran Lahan Capai 250 Hektare, Kades Sejegi Sebut Sudah Selayaknya Masyarakat Dievakuasi
Baca: Gubernur Sutarmidji Pastikan Sanksi Tegas Perusahaan yang Terlibat Kebakaran Lahan
"Kalau bisa, masyarakat jangan lah main layang-layang menggunakan kawat. Itu membahayakan penerbangan dan masyarakat sendiri. Karna dikhawatirkan kalau banyak layang-layang, heli waterbombing terganggu memadamkan api," kata Lumano, Kamis (8/8/2019).
Lumano menjelaskan, fungsi utama helikopter melakukan waterbombing sendiri untuk memadamkan api di lahan yang memang tidak terjangkau petugas di darat.
Hingga saat ini ia menyatakan waterbombing telah merata melakukan penyiraman hampir di seluruh lokasi.
6 Helikopter
Helikopter menjadi satu di antara andalan BPBD Kalbar dalama memerangi kebakaran hutan dan lahan di Kalbar.
Kepala BPBD Kalbar, Lumano saat menyampaikan sambutan pada pembukaan rapat koordinasi penanganan kebakaran hutan dan lahan yang dilangsungkan BNPB di Kalbar menyatakan bahwa titik panas yang ada di Kalbar mencapai 363 titik, Senin (5/8/2019).
Lanjut disampaikannya, Kalbar saat ini mempunyai enam armada helikopter untuk menangani Karhutla dari udara.
"Saat ini terpantai 363 titik panas yang ada di Kalbar dan kita juga mempunyai enam helikopter untuk penanganan Karhutla," ucap Lumano saat memberikan sambutan.
Baca: Potensi Karhutla Meningkat, BMKG Prediksi Agustus Curah Hujan di Sintang Lebih Sedikit
Baca: Lama Tak Turun Hujan, Suhu Udara di Pontianak Capai 35.1°C
Baca: Edi Kamtono: Impelementasi Kerja TP PKK Kota Pontianak Harus Berkolaborasi Bersama OPD
Kemudian, ia meminta setiap daerah melakukan laporan secara berkala dan update terkait kondisi daerahnya masing-masing.
Dengan laporan yang update maka memudahkan dalam koordinasi untuk penangananya.
Dua Unit Helikopter Water Bombing Diturunkan Atasi Kebakaran Lahan 250 Hektare di Mempawah
Sudah sebelas hari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Dusun Telayar, Desa Sejegi, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, tak kunjung padam.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mempawah, Hermansyah mengatakan saat ini luas lahan yang terbakar semakin bertambah.
Diperkirakan luas lahan yang terbakar menginjak hari ke sebelas ini sudah mencapai 250 hektar, dan semakin tidak terkendali.
Dia mengatakan, bahwa pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi untuk melakukan pemadaman dengan Satgas Udara yang bekerja dengan helikopter water bombing.
Baca: Launching Wuling Almaz Langsung Banyak Peminat
Baca: Burhan: Pembangunan di Daerah Dimulai Dari Desa
Baca: Halal Bihalal Yakorma Harapkan Bersatu Dalam Keberagaman, Beragam Dalam Persatuan
"Karena lahan yang terbakar semakin meluas, hari ini tim gabungan yang terjun ke lapangan terus berjuang dengan jumlah 58 orang, dibantu oleh dua unit helikopter yang melakukan water bombing," ujarnya, Minggu (4/8).
Beruntung sampai detik ini belum ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran lahan yang sangat luas tersebut, namun titik api semakin mengkhawatirkan karena sudah mendekati rumah penduduk dan Sekolah Dasar.
"Sebanyak 8 jiwa sudah kita ungsikan ke rumah keluarganya yang jauh dari lokasi kebakaran, sebab asap di pemukiman penduduk semakin pekat dan tebal," ujarnya.
Data yang diterima Tribun dari BPBD Kabupaten Mempawah, sudah ada 2 KK yang diungsikan sementara dengan jumlah 8 jiwa, dimana 4 diantaranya adalah anak-anak dan sisanya dewasa dan lansia. (*)