Dari Dapur ke Lapak CFD, Adi Tetap Lestarikan Jamu Tradisional

Setiap hari, Adi memproduksi sekitar 40 botol jamu dengan harga berkisar Rp10.000 hingga Rp15.000 per botol. Ia menyebut, jamu kunyit asam

Penulis: Ayu Nadila | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/AYU NADILA
PEDAGANG DI CFD - Pedagang Adi (46), perantau asal Jawa Timur yang menjual minuman herbal jamu, di Jalan Sugiono Pontianak, Kelurahan Akcaya, Kecamatan Pontianak Selatan, Minggu 9 November 2025. 
Ringkasan Berita:
  • Adi mengaku telah merantau ke Pontianak sekitar sembilan bulan lalu bersama istrinya yang juga berasal dari Jawa. 
  • Ia mengungkapkan, di daerah asalnya, jamu merupakan minuman yang sudah akrab di kalangan masyarakat, dan kini ia berusaha memperkenalkannya kepada warga Pontianak.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Suasana Car Free Day (CFD) tampak ramai dipadati ratusan warga yang berolahraga dan beraktivitas di bawah cuaca pagi yang cerah.

Selain menjadi ajang olahraga, kegiatan ini juga dimanfaatkan sejumlah pedagang untuk menjajakan dagangannya, salah satunya Adi (46), perantau asal Jawa Timur yang menjual minuman herbal jamu, di Jalan Sugiono Pontianak, Kelurahan Akcaya, Kecamatan Pontianak Selatan, Minggu 9 November 2025.

"Saya jualan minuman herbal jamu, khusus jamu beras kencur sama kunyit asam. Kalau tiap minggu saya jualan di GOR sama di depan Taman Budaya. Kalau hari-hari biasa saya titip di lapak-lapak," ujar Adi saat ditemui di lokasi.

Adi mengaku telah merantau ke Pontianak sekitar sembilan bulan lalu bersama istrinya yang juga berasal dari Jawa. 

Pekan Gawai Dayak di Tangerang, Wagub Sebut Bukti Konsistensi FDKJ Lestarikan Budaya di Perantauan

Ia mengungkapkan, di daerah asalnya, jamu merupakan minuman yang sudah akrab di kalangan masyarakat, dan kini ia berusaha memperkenalkannya kepada warga Pontianak.

"Kalau di Jawa kan jamu itu sudah umum. Jadi saya coba memperkenalkan minuman khas ini di sini, dari racikannya, dari rasanya, dan lain-lain," tuturnya.

Setiap hari, Adi memproduksi sekitar 40 botol jamu dengan harga berkisar Rp10.000 hingga Rp15.000 per botol. Ia menyebut, jamu kunyit asam lebih diminati dibandingkan beras kencur. 

Meski menghadapi persaingan harga di area GOR, Adi tetap berkomitmen menjaga kualitas produknya.

"Kita tetap jaga kualitas, produk kita selalu baru karena tiap hari kita bikin," tutupnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved