Kalbar 24 Jam

Kalbar 24 Jam - Dari Pelajar Bolos, Prostitusi Online Oknum Honorer, Hingga Polisi Tembak 3 Jambret

Tak terima atas pernyataan tersangka. Pihak keluarga menyebutkan pernyataan tersangka bohong, karena korban bukan pengidap homoseksual.

Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
Kolase/Tribunpontianak.co.id
Kalbar 24 Jam - Dari Pelajar Bolos, Prostitusi Online Oknum Honorer, Hingga Polisi Tembak 3 Jambret 

Kalbar 24 Jam - Dari Pelajar Bolos, Prostitusi Online Oknum Honorer, Hingga Polisi Tembak 3 Jambret

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Beragam peristiwa dan kejadian menarik mewarnai Kalimantan Barat (Kalbar) dalam kurun waktu 24 jam terakhir sejak Kamis (31/1/2019).

Berikut tribunpontianak.co.id merangkumnya:

Baca: TERPOPULER- Rocky Gerung Diperiksa, Prostitusi Online Oknum Honorer, Hingga Pose Viral Oknum Dokter!

Baca: VIDEO: Pohon Akasia Tumbang di Jalan Ayani Pontianak

Baca: VIDEO: Bupati Ketapang Wisudawan Terbaik Program Magister Ilmu Sosial Untan

1. Satpol PP Amankan Pelajar Sembunyi di WC

Sejumlah pelajar terjaring razia saat bolos sekolah. 
Sejumlah pelajar terjaring razia saat bolos sekolah.  (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ SYAHRONI)

Sedikitnya 22 pelajar yang terdiri dari 6 siswi dan 16 siswa digelandang ke Kantor Satpol PP Kota Pontianak, Kamis (31/01/2019).

Mereka kedapatan bersantai ria di warkop saat jam sekolah. 

Kabid Penegakan Peraturan Perundang-Undangan Nazaruddin mengungkapkan bahwa ke 22 siswa ini diangkut di dua warung kopi berbeda.

"Mereka ini diamankan di warkop Jalan Setiabudi di Kawasan Gajah Mada, di warkop waka-waka dan warkop kopi tiam," ujarnya.

Ia mengungkapkan pihaknya mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa terdapat puluhan anak sekolah yang tengah bersantai saat jam sekolah.

Mendapati informasi tersebut pihak Satpol PP pun lantas menerjunkan personelnya untuk mengecek di lokasi tersebut.

Benar saja, ketika petugas tiba di lokasi puluhan siswa dan siswi terlihat bersantai di lokasi. SELENGKAPNYA...

Baca: Video: 22 Pelajar Bolos di Giring Satpol PP, Ini Kata Kabid Nazaruddin

Baca: Bank Indonesia Paparkan Strategi Kendalikan Inflasi di Tahun Politik

2. Karyawan Minimarket Waralaba Terobos Razia Gabungan

Suasana razia gabungan Satlantas Polresta Pontianak dan Dishub Kota Pontianak di Jl Rahadi Oesman Pontianak,  Kamis (31/1/2019).
Suasana razia gabungan Satlantas Polresta Pontianak dan Dishub Kota Pontianak di Jl Rahadi Oesman Pontianak, Kamis (31/1/2019). (TRIBUNPONTIANAK/HDI)

Ada kejadian menarik saat di gelarnya razia gabungan dari Satlantas Polresta Pontianak dan petugas Dinas Perhubungan kota Pontianak pada Kamis (31/1/2019) pagi di jalan Rahadi Oesman Pontianak.

Kejadian menariknya yakni satu orang pemuda yang di ketahui merupakan karyawan minimarket waralabba berupaya terobos razia menggunakan sepeda motor Suzuki Satria F 150 dengan memacu kecepatan tinggi.

Namun pemuda asal Bengkayang itu akhirnya berhasil dicegat dan diberikan sanksi tilang oleh anggota Satlantas Polresta Pontianak.

Diketahui karyawan minimarket Waralabba yang berdinas di kawasan Ayani 2 itu, lupa membawa STNK sepeda motornya dan ia pun mengaku sedang buru-buru karena akan ada meeting di kantor cabang yang berada di Kecamatan Pontianak Timur.

Selain itu kejadian menariknya, seorang pria yang di ketahui berstatuskan PNS Pemkot‎ Pontianak komplain saat di kenakan saksi tilang oleh Polantas. SELENGKAPNYA... 

Baca: 22 Pelajar SMK-SMA Kota Pontianak Terjaring Razia Bolos Sekolah, Ini Orangnya

Baca: Anak Dirazia Satpol PP, Orangtua Berterimakasih

3.  Tak Terima Pernyataan Tersangka, Keluarga Bantah Korban Pengidap Homo Seksual

Adik ipar korban, Muslimin saat ditemui awak media di sela-sela acara tahlilan di kediamannya, Desa Sungai Kunyit Laut, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Rabu (30/1/2019) malam.
Adik ipar korban, Muslimin saat ditemui awak media di sela-sela acara tahlilan di kediamannya, Desa Sungai Kunyit Laut, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Rabu (30/1/2019) malam. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/David Nurfianto)

Pembunuhan Haryanto (40), warga Desa Malikian, Kabupaten Mempawah, telah terungkap. Polisi menangkap AP (18) yang diduga menjadi pelaku pembunuhan.

Usai ditangkap di sebuah salon, AP berdalih pembunuhan yang dilakukannya lantaran sakit hati kepada korban yang tidak memenuhi janjinya untuk memberikan uang sebesar Rp 500 ribu.

Hingga akhirnya, AP nekat menghabisi nyawa korban dengan menggunakan cangkul.

AP memukul bagian wajah korban dengan cangkul hingga tewas bersimbah darah. AP kemudian melarikan diri dengan membawa kabur sepeda motor dan sejumlah barang milik korban.

Tak terima atas pernyataan tersangka. Pihak keluarga menyebutkan pernyataan tersangka bohong, karena korban bukan pengidap homo seksual.

“Pengakuan dan pernyataan AP tentang penyimpangan seksual kepada korban merupakan kebohongan besar. Korban bukanlah homo seksual,” ujar Muslimin, adik ipar korban kepada awak media di sela-sela acara tahlilan di kediamannya, Rabu (30/1/2019) malam. SELENGKAPNYA...

Baca: Video: Penandatanganan MoU Pemkab Mempawah Dengan BPJS Kesehatan

Baca: Safari Kamtibmas Kasat Binmas Polres Mempawah Cek Pos Kamling

4.  Oknum Honorer Dinas PU di Kalbar Terlibat Prostitusi Online, Polisi Jebak Mucikari

Tersangka SD (31) bersama barang bukti yang diamankan oleh anggota Sat Reskrim Polres Ketapang, Kamis, (31/01). SD merupakan terduga muncikari ditangkap di satu hotel berbintang di Kota Ketapang.
Tersangka SD (31) bersama barang bukti yang diamankan oleh anggota Sat Reskrim Polres Ketapang, Kamis, (31/01). SD merupakan terduga muncikari ditangkap di satu hotel berbintang di Kota Ketapang. (ISTIMEWA/POLRES KETAPANG)

Satreskrim Polres Ketapang berhasil meringkus SD (31) terduga mucikari prostitusi online yang beroperasi di Kabupaten Ketapang. 

SD warga Kelurahan Sukaharja, Kecamatan Delta Pawan, diamankan bersama seorang pria hidung belang inisial WD.

WD berniat berniat memakai jasa seorang wanita yang ditawarkan oleh SD, pada Rabu (30/01/2019) sekitar pukul 22.25 WIB di satu hotel berbintang di Kota Ketapang.

Kasat Reskrim Polres Ketapang, AKP Eko Mardianto mengatakan, penangkapan terhadap SD berawal dari informasi korban atau pelapor SS (22) warga Kecamatan Benua Kayong.

SS sudah beberapa kali diperjualbelikan oleh pelaku SD yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.

"Pada hari Rabu kemarin sekitar pukul 22.00, tersangka menghubungi korban atau pelapor dan menyuruhnya untuk kembali melayani pria yang telah memesan melalui tersangka," kata Kasat Reskrim AKP Eko kepada Tribun,  Kamis (31/01/2019). SELENGKAPNYA...

Baca: TERPOPULER- Rocky Gerung Diperiksa, Prostitusi Online Oknum Honorer, Hingga Pose Viral Oknum Dokter!

Baca: Selama 2018, Imigrasi Ketapang Terbitkan Izin Tinggal Terbatas Kepada 585 WNA

5. Polisi Tembak 3 Tersangka Jambret 

Tersangka jambret meringis kesakitan di UGD Rumah Sakit Bhayangkara Pontianak, Kamis (31/1/2019).
Tersangka jambret meringis kesakitan di UGD Rumah Sakit Bhayangkara Pontianak, Kamis (31/1/2019). (TRIBUN PONTIANAK/FERRYANTO)

Tiga orang tersangka kasus kejahatan pencurian dengan kekerasan (curas) di Kecamatan Ponrianak Utara, merintih kesakitan saat petugas medis Rumah Sakit Bhayangkara Anton Soedjarwo Kalbar mengeluarkan timah panas dari kaki mereka, Kamis (31/01/2019) sore.

Ketiganya dihadiahi timah panas oleh aparat kepolisian dari Polsek Pontianak Utara karena melawan saat hendak diamankan.

Baca: Tiga Jambret Merupakan Dua Komplotan Berbeda, Ini Penjelasan Kapolsek

Baca: BREAKING NEWS - Polisi Tembak 3 Tersangka Jambret

Saat ini ketiga tersangka kasus curas di Pontianak Utara sedang menerima perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Kalbar.

Satu di antaranya terlihat sangat kesakitan, ia terus merintih saat petugas berusaha mengeluarkan peluru dari salah satu kakinya.SELENGKAPNYA... (Ferryanto/Hadi Sudirmansyah/David Nurfianto/Nur Imam Satria)

Yuk Follow Akun Instagram tribunpontianak:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved