PTP Nonpetikemas Ajak Mahasiswa Beri Ide Inovasi untuk Pelabuhan Melalui Program EduPort

Masukan dari mahasiswa dan kampus membuka perspektif baru bagi perusahaan dalam meningkatkan efisiensi, HSSE

Editor: Nina Soraya
Tribunnews.com/DOK/ Humas PTP Nonpetikemas
PROGRAM TJSL - Bambang Sakti, Direktur Keuangan, SDM, dan Manajemen Risiko PTP Nonpetikemas bersama manajemen Pelindo Group, pemerintah daerah, instansi kepelabuhanan, dan perguruan tinggi. Foto bersama 15 mahasiswa yang telah selesai mengikuti program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berbasis Creating Shared Value (CSV), di mana puncak penutupan kegiatan dilaksanakan di Pontianak, 24 November 2025. 

Pemerintah daerah turut memberikan apresiasi. Kepala Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan Kabupaten Mempawah, Johana Sari Margiani, menegaskan bahwa program ini selaras dengan visi Indonesia Emas, membuka akses pembelajaran bagi mahasiswa, serta mendorong percepatan ketersediaan tenaga kerja berkompetensi untuk siap terjun ke industri. Ia menilai PTP Nonpetikemas menjadi motivator bagi perusahaan lain.

Dukungan juga datang dari Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Pontianak, yang diwakili oleh Staf Bidang Lala, Heriansyah, yang telah membuat program inisiatif yang memberi manfaat bagi operasional Kijing dan mendorong peningkatan kompetensi SDM secara berkelanjutan.

Salah satu peserta TJSL PTP EduPort, Muhammad Afiq, membagikan ceritanya bahwa awalnya mereka tidak menyangka terpilih dan sempat kurang percaya diri, namun sangat bersyukur diterima oleh PTP Nonpetikemas.

Mereka menjelaskan bahwa langkah pertama di PTP Nonpetikemas adalah menyelesaikan ide karya ilmiah yang telah disiapkan, serta berharap gagasan tersebut dapat diaplikasikan untuk memberi manfaat bagi operasional Terminal Kijing.

Program TJSL EduPort, Sinergi Industri dan Kampus untuk Pengembangan Terminal Kijing

Selain inovasi mahasiswa, PTP Nonpetikemas melaksanakan Program Sertifikasi dan Pelatihan Pekerja Harian.

Sebanyak 9 tenaga kerja harian mengikuti pelatihan awal dengan sertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) kategori bidang penanganan kemasan Curah Cair, Curah Kering, dan General Cargo. Program ini memastikan Pekerja Harian memiliki kompetensi sesuai standar agar siap mendukung layanan pelabuhan secara profesional.

Implementasi CSV TJSL PTP Nonpetikemas bidang pendidikan ini bukan hanya mendukung pengembangan SDM masyarakat, tetapi juga memperkuat keberlanjutan operasional perusahaan.

Dengan berakhirnya Program EduPort dan dimulainya pelatihan Pekerja Harian PTP Nonpetikemas menargetkan model kolaborasi ini dapat direplikasi di cabang-cabang lainnya untuk memperluas dampak sosial dan memberikan nilai tambah berkelanjutan bagi masyarakat dan perusahaan.

Terminal Kijing saat ini melayani komoditas utama seperti curah cair, curah kering, dan produk turunan kelapa sawit. Terminal ini juga berfungsi sebagai pelabuhan penyangga yang menampung aktivitas Pelabuhan Dwikora Pontianak yang telah melebihi kapasitas.

Hingga Oktober 2025, PTP Nonpetikemas Cabang Pontianak telah merealisasikan trafik produksi sebesar 3,21 juta ton, tumbuh 46 persen dibanding periode yang sama pada 2024 yang mencapai 2,2 juta ton.

Dengan peran strategis tersebut, Terminal Kijing menjadi solusi logistik yang mendukung kelancaran rantai pasok nasional sekaligus memperkuat daya saing Indonesia di sektor kepelabuhanan.

 

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS

- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved