Inovasi Mahasiswa Untan Hadirkan Tas Multifungsi dari Limbah Plastik

Target utama kami adalah Gen Z dan milenial berusia 17–35 tahun yang peduli lingkungan, namun tetap ingin tampil stylish.

Editor: Nina Soraya
DOK/MAHASISWA UNTAN
TAS MULTIFUNGSI - Mahasiswa Universitas Tanjungpura bersama dosen menunjukkan produk inovasi ramah lingkungan berupa tas multifungsi Flexybag, Rabu 15 Oktober 2025. Tas ini terbuat dari kain daur ulang plastik PET (rPET) yang mampu menjaga suhu makanan dan minuman. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Indonesia saat ini tercatat sebagai salah satu penyumbang sampah plastik terbesar di dunia.

Menjawab persoalan tersebut, sekelompok mahasiswa Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Kalimantan Barat menghadirkan inovasi ramah lingkungan berupa Flexybag.

Flexybag merupakan tas belanja lipat multifungsi yang terbuat dari kain daur ulang plastik PET (rPET).

Tidak hanya praktis, Flexybag juga mampu menjaga suhu makanan dan minuman, memberikan solusi yang ramah lingkungan sekaligus fungsional.

Produk ini digagas oleh tim mahasiswa yang diketuai Adip Alqhani, mahasiswa Program Studi Manajemen Untan.

Flexybag menggunakan bahan Recycled Polyethylene Terephthalate (rPET), hasil daur ulang botol plastik, sebagai material utama.

Resmi Terbit Perpres Sampah Terbaru 2025, Skema Pirolisis Sulap Plastik Jadi BBM Terbarukan

Keunggulan utama tas ini terletak pada lapisan thermal insulated liner di bagian dalam yang berfungsi mempertahankan suhu panas atau dingin pada isi tas.

Selain ramah lingkungan, desain Flexybag dibuat ringkas dan fleksibel. Tas ini dapat dilipat menjadi gantungan kunci atau aksesori tas.

“Kami ingin mengubah pandangan bahwa membawa tas belanja itu merepotkan. Dengan Flexybag, tas belanja bisa selalu dibawa ke mana pun, bahkan cukup digantung di tas atau sebagai gantungan kunci,” ujar Adip Alqhani.

Gagasan ini lahir dari keprihatinan terhadap data dari Asosiasi Industri Plastik (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020 yang menunjukkan bahwa Indonesia masih menjadi negara penyumbang limbah plastik kedua terbesar di dunia.

Dengan jumlah sampah plastik sebesar 64 juta ton/per 753 tahun dimana 3,2 juta ton diantaranya dibuang ke laut.

Sementara hanya sekitar 29 persen masyarakat yang konsisten membawa tas belanja sendiri. Kondisi tersebut mendorong tim untuk menciptakan solusi yang menyasar generasi muda.

“Target utama kami adalah Gen Z dan milenial berusia 17–35 tahun yang peduli lingkungan, namun tetap ingin tampil stylish.

Mereka sering membeli frozen food, minuman dingin, atau makanan siap saji, sehingga penggunaan lapisan thermal foil ini sangat relevan dan fungsional,” tambahnya.

Dalam aspek pemasaran, tim menerapkan strategi ganda: promosi daring melalui media sosial seperti Instagram, TikTok, dan marketplace lainnya, serta promosi luring di berbagai titik strategis di Pontianak, seperti Car Free Day (CFD) di Jalan Ahmad Yani, minimarket, cafe, dan toko fotokopi Niki Sepakat 2.

Bagi para mahasiswa, Flexybag bukan sekadar peluang bisnis, tetapi juga bentuk kontribusi nyata dalam mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai serta mengajak masyarakat beralih menuju gaya hidup berkelanjutan.

 

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS

- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

 

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved