Guru Pontianak Mendunia
Wali Kota Edi Bangga! Guru SMPN 13 Pontianak Raih Penghargaan Dunia dari UNESCO Berkat Inovasi
Ini salah satu inovasi luar biasa dari guru kita. Inovasi sistem pelajaran Bahasa Inggris dengan menggunakan teknologi AI.
Penulis: Ayu Nadila | Editor: Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Prestasi gemilang kembali ditorehkan oleh dunia pendidikan di Kota Pontianak.
Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 13 Pontianak, Rahmat Putra Yudha, berhasil meraih penghargaan bergengsi International Creativity in Schools Awards 2025 pada ajang Creativity in Education Summit (CES) yang digelar di Paris, Prancis, 17–18 September 2025.
Penghargaan ini diberikan oleh Global Institute of Creative Thinking (GIoCT) bekerja sama dengan UNESCO IITE Worldwide Prize Competition.
Yudha menjadi satu-satunya penerima penghargaan dari Indonesia berkat inovasinya menciptakan media pembelajaran interaktif berbasis Artificial Intelligence (AI) bernama LM Notebook, yang dinilai mampu membuat proses belajar mengajar lebih efektif dan menarik.
Baca juga: Gagal 118 Kali Tak Menyerah, Guru SMPN 13 Pontianak Raih Penghargaan Dunia dari UNESCO
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, memberikan apresiasi tinggi kepada Yudha atas pencapaian internasional tersebut.
“Ini salah satu inovasi luar biasa dari guru kita. Inovasi sistem pelajaran Bahasa Inggris dengan menggunakan teknologi AI seperti yang dilakukan Pak Yudha adalah bukti nyata bahwa guru-guru di Pontianak kreatif dan mampu bersaing di tingkat dunia,” ujar Edi Rusdi Kamtono.
Ia menambahkan, Pemerintah Kota Pontianak merasa bangga sekaligus berterima kasih atas kontribusi Yudha dalam mengharumkan nama daerah di kancah internasional.
“Pemerintah kota memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pak Yudha. Ini membuktikan bahwa guru-guru kita tidak kalah saing dengan pendidik dari negara lain"
"Selama ada kesempatan dan kemauan untuk terus belajar, mereka bisa berprestasi sampai ke tingkat dunia,” tambahnya.
Baca juga: Yudha, Guru Bahasa Inggris Pontianak Sabet Penghargaan Dunia Ajang Creativity in Schools Awards 2025

Perjalanan Panjang Menuju Dunia
Rahmat Putra Yudha bukanlah sosok yang asing di dunia pendidikan.
Sebelum menembus panggung internasional, ia sempat mengalami 118 kali kegagalan saat melamar beasiswa ke luar negeri.
Namun, kegigihan dan semangat pantang menyerah membuatnya berhasil pada percobaan ke-119, hingga akhirnya menempuh studi magister di Australia.
“Setiap penolakan saya jadikan motivasi. Semua email penolakan saya cetak dan tempel di dinding agar selalu ingat bahwa gagal adalah bagian dari proses,” ujar Yudha.
Baca juga: “Aku Sayang Emak” Doa Terakhir Euis Karlina Siswi SMK Pontianak Meninggal Usai Ditabrak Avanza Putih
Inovasi AI yang Diakui Dunia
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.