Petani Buah Naga di Jawai Senang Harga Jual Meningkat, Penuhi Permintaan Dapur MBG

"Terutama dalam mencukupi kebutuhan gizi anak-anak yang seimbang, aman dan berkualitas," tuturnya.

Penulis: Imam Maksum | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
PETANI BUAH - Penyuluh pertanian lapangan (PPL) Kecamatan Jawai, Darma Irawan, saat melihatkan buah naga di salah satu kebun di Jawai, Kabupaten Sambas, Kalbar, Senin 27 Oktober 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Petani buah naga di Kecamatan Jawai, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, senang karena harga jual buah naga merangkak naik.

Harga buah naga Rp17.000 untuk grade A, Rp14.000 untuk grade B dan Rp10.000 untuk grade C, Senin 27 Oktober 2025.

Kenaikan harga buah naga di tingkat petani ini dipengaruhi meningkatnya permintaan suplai buah naga dari mitra-mitra dapur program makan bergizi gratis (MBG). 

Penyuluh Pertanian Kecamatan Jawai Darma Irawan mengakui saat ini banyak sekali permintaan buah naga yang berasal dari mitra SPPG yang ada di seluruh kecamatan di Kabupaten Sambas untuk memenuhi dapur MBG mereka.

"Bahkan berasal dari luar kabupaten seperti Bengkayang, Singkawang, Mempawah, Landak, Pontianak dan Kubu Raya," katanya.

"Hampir setiap minggu selalu ada yang menelpon minta suplai buah untuk dikirim ke SPPG mereka di daerah," ujar Darma.

Darma mengatakan, agar momentum MBG menjadi peluang bagi petani untuk lebih selektif membaca komoditas apa saja yang menjadi prioritas untuk di budidayakan. Hal ini agar pemasaran menjadi mudah karena rutinitas permintaan yang sudah terjamin.

"Buah Naga dalam beberapa bulan terakhir mengalami kenaikan harga. Saat ini saja harganya sudah mencapai Rp17.000 untuk grade A, Rp14.000 untuk grade B dan Rp10.000 untuk grade C," kata Darma.

Lebih jauh, menurut Darma, petani buah naga di Kecamatan Jawai menunjukkan komitmennya dalam mendukung program nasional MBG dengan menyiapkan suplai buah segar, khususnya buah naga.

Baca juga: Pemkab Sambas Komit Lakukan Penataan Perlindungan Pekerja Migran

"Partisipasi ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, tetapi juga memastikan keamanan pangan melalui registrasi kebun buah naga sebagai langkah awal mendapatkan sertifikasi jaminan keamanan pangan atau sertifikasi prima," jelasnya.

Dia menambahkan, dukungan buah naga yang memenuhi standar jaminan pangan dari Sambas, program MBG diyakini akan semakin bermanfaat bagi masyarakat. 

"Terutama dalam mencukupi kebutuhan gizi anak-anak yang seimbang, aman dan berkualitas," tuturnya.

Dia menjelaskan bahwa petani telah bekerja sama dengan dinas terkait untuk menyiapkan lahan, menjaga kualitas panen, serta mengikuti standar registrasi kebun.

"Salah satu wujud dukungan terhadap pemenuhan gizi dari buah-buahan dalam program MBG," ungkapnya.

Dia menyebutkan, beberapa waktu lalu telah dilakukan registrasi kebun buah naga milik petani di Desa Sarang Burung Danau, Kecamatan Jawai yang dilakukan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved