Tim SAR Ketapang Masih Cari Satu Pelajar MTs yang Terseret Ombak di Pantai Anjir
Ia menjelaskan, pencarian dibagi dalam beberapa sektor, mulai dari bagian dalam sungai hingga ke muara dan pulau-pulau sekitar lokasi kejadian.
Penulis: Faisal Ilham Muzaqi | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Upaya pencarian terhadap tiga pelajar MTs Negeri 2 Filial Ketapang yang terseret ombak di Pantai Anjir, Desa Batu Begendang, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, masih terus dilakukan hingga kini, Minggu 12 Oktober 2025.
Pos SAR Ketapang, Ayub, mengatakan dua dari tiga korban telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sementara satu korban lainnya masih dalam pencarian.
“Korban ada tiga, dua di antaranya sudah ditemukan meninggal dunia, satu masih dalam pencarian,” ujar Ayub saat di konfirmasi Tribun Pontianak.
Ia menjelaskan, pencarian dibagi dalam beberapa sektor, mulai dari bagian dalam sungai hingga ke muara dan pulau-pulau sekitar lokasi kejadian.
Tim juga menyebarkan informasi kepada para nelayan yang melintas agar turut membantu pemantauan.
“Metode penyisiran dilakukan di permukaan air. Kami berharap ada titik terang agar korban segera ditemukan,” tambahnya.
Pencarian dilakukan sejak pagi sekitar pukul 06.00 WIB hingga 18.00 WIB, namun jika kondisi memungkinkan, tim SAR gabungan tetap melanjutkan penyisiran hingga malam hari.
“Pencarian kami lakukan setiap hari hingga hari ketujuh, dimulai sekitar pukul 06.00 WIB hingga 18.00 WIB. Jika kondisi memungkinkan, malam hari sekitar pukul 19.00 hingga 23.00 WIB tim SAR gabungan tetap melanjutkan penyisiran,” jelas Ayub.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa operasi pencarian dilakukan hingga hari ketujuh, kemudian dilanjutkan dengan pemantauan melalui berbagai jalur komunikasi.
Baca juga: UPDATE Tragedi Pantai Anjir, Tim SAR Ketapang Masih Cari Satu Pelajar Terseret Ombak
“Kami tutup sementara di hari ke tujuh dan lanjutkan pemantauan dengan menyebarluaskan informasi kepada potensi-potensi SAR, termasuk melalui radio SROP Ketapang agar nelayan bisa segera melapor jika menemukan korban,” pungkasnya.
Diketahui, insiden ini bermula saat kegiatan olahraga sekolah pada Rabu 8 Oktober 2025. Sebanyak tujuh siswa yang tengah melaksanakan kegiatan penjelajahan bermain di kawasan pantai, namun tiga di antaranya terseret arus dan hilang.
Hingga kini baru dua korban yang berhasil ditemukan dengan kondisi telah meninggal dunia, sementara satu korban masih dalam pencarian. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
Yuvenalis Krismono Kembali Pimpin PDKS Periode 2025-2030 |
![]() |
---|
Temu Pendidik Nusantara, Bupati Sanggau Dorong Pendidikan Iklim Sejak Dini untuk Cinta Lingkungan |
![]() |
---|
Omzet Capai Puluhan Juta, Perajin Manggar Panen Rezeki Jelang HUT Pontianak |
![]() |
---|
63 Unit Rumah Tak Layak Huni di Kayong Utara Akan Diperbaiki Melalui Program RTLH |
![]() |
---|
Bazar Bubbor Paddas Pikat Pengunjung CFD di Sambas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.