UPDATE Tragedi Pantai Anjir, Tim SAR Ketapang Masih Cari Satu Pelajar Terseret Ombak

Pencarian kami lakukan setiap hari hingga hari ketujuh, dimulai sekitar pukul 06.00 WIB hingga 18.00 WIB. Jika kondisi memungkinkan, malam hari

Penulis: Faisal Ilham Muzaqi | Editor: Safruddin
DOK POS SAR KETAPANG
KORBAN PANTAI ANJIR - Petugas dibantu warga mengevakuasi jenazah satu dari tiga pelajar MTs Negeri 2 Filial Ketapang yang terseret ombak di Pantai Anjir, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kamis 9 Oktober 2025 lalu. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG – Tim SAR Ketapang masih melakukan upaya pencarian terhadap pelajar MTs Negeri 2 Filial Ketapang yang terseret ombak di Pantai Anjir, Desa Batu Begendang, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Minggu 12 Oktober 2025.

Pos SAR Ketapang, Ayub, mengatakan dua dari tiga korban telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sementara satu korban lainnya masih dalam pencarian.

“Korban ada tiga, dua di antaranya sudah ditemukan meninggal dunia, satu masih dalam pencarian,” kata Ayub saat di konfirmasi Tribunpontianak.co.id 

Ia menjelaskan, pencarian dibagi dalam beberapa sektor, mulai dari bagian dalam sungai hingga ke muara dan pulau-pulau sekitar lokasi kejadian.

Tim juga menyebarkan informasi kepada para nelayan yang melintas agar turut membantu pemantauan.

“Metode penyisiran dilakukan di permukaan air. Kami berharap ada titik terang agar korban segera ditemukan,” tambahnya.

Baca juga: ‎Tiga Nelayan Ketapang Disapu Gelombang saat Mencari Ikan di Teluk Sukadana, Ini Identitas Korban

Pencarian dilakukan sejak pagi sekitar pukul 06.00 WIB hingga 18.00 WIB, namun jika kondisi memungkinkan, tim SAR gabungan tetap melanjutkan penyisiran hingga malam hari.

“Pencarian kami lakukan setiap hari hingga hari ketujuh, dimulai sekitar pukul 06.00 WIB hingga 18.00 WIB. Jika kondisi memungkinkan, malam hari sekitar pukul 19.00 hingga 23.00 WIB tim SAR gabungan tetap melanjutkan penyisiran,” jelas Ayub.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa operasi pencarian dilakukan hingga hari ketujuh, kemudian dilanjutkan dengan pemantauan melalui berbagai jalur komunikasi.

“Kami tutup sementara di hari ke tujuh  dan lanjutkan pemantauan dengan menyebarluaskan informasi kepada potensi-potensi SAR, termasuk melalui radio SROP Ketapang agar nelayan bisa segera melapor jika menemukan korban,” katanya.

Diketahui, insiden ini bermula saat kegiatan olahraga sekolah pada Rabu 8 Oktober 2025.

Sebanyak tujuh siswa yang tengah melaksanakan kegiatan penjelajahan bermain di kawasan pantai, namun tiga di antaranya terseret arus dan hilang.

Hingga kini baru dua korban yang berhasil ditemukan dengan kondisi telah meninggal dunia, sementara satu korban masih dalam pencarian.

Peristiwa nahas terjadi di Desa Batu Begendang, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Rabu 8 Oktober 2025.  

Tiga di siswa terseret arus kuat dan hilang yakni Abdul Sahar, Taufik Rahman, dan Al Fi’i Kefin.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved