Pengeroyokan di Seburing

TERUNGKAP Kondisi Mengenaskan Wardi Sebelum Tewas karena Dikeroyok di Seburing Sambas

Munziri mengungkap setelah menjalani pemeriksaan awal, Wardi diketahui mengalami luka terbuka serta retakan di bagian kepala.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Kolase Imam Maksum/Istimewa
KASUS PENGEROYOKAN WARDI - Ilustrasi pengeroyokan (kiri) | Kolase rekonstruksi kasus pengeroyokan Wardi yang digelar di Mapolres Sambas pada Rabu 23 Juli 2025 pagi (kanan). Terungkap kondisi Wardi mengenaskan sebelum dinyatakan meninggal dunia pada 10 Juli 2025. 

Tim medis telah berupaya maksimal melalui berbagai tindakan penyelamatan, namun nyawanya tak tertolong.

"Sudah dilakukan penanganan medis, tapi akhirnya dia berpulang sekitar pukul 15.00 WIB pada Kamis, 10 Juli 2025," ucap sang ayah, Munziri, dengan nada pelan.

Ia menambahkan, “Saya sama sekali tidak menyangka kejadian ini akan berakhir seperti itu.”

Detik-detik Malam Sebelum Kejadian

Munziri bercerita tentang apa yang terjadi di malam sebelum kejadian naas yang menimpa Wardi itu.

Munziri mengatakan kalau anaknya saat itu hanya diam di rumah.

Lalu datang beberapa temannya dan bersantai di depan teras.

“Malam itu sebenarnya dia ada di rumah, bersama beberapa temannya santai di depan teras,” ungkap Munziri saat ditemui di kediamannya di Dusun Parit Lintang, Desa Serumpun, Kecamatan Salatiga, Kabupaten Sambas, Jumat 25 Juli 2025 siang.

Dia tidak mengetahui bila malam tersebut anaknya pergi untuk menonton hiburan musik di Desa Seburing.

“Jadi dia itu ada di rumah, namun memang malam itu tidak ada pamitan, biasa dia keluar cuma dekat, malam itu juga tak ada siaran ada band,” katanya.

Duka Ayah Wardi Korban Pengeroyokan di Sambas: Anakku Pulang dengan Luka, Lalu Pergi untuk Selamanya

Betapa terkejutnya Munziri saat Rabu 9 Juli 2025 dini hari pintu rumahnya diketuk. 

Ia terjaga dari tidur lalu membuka pintu rumah.

Namun ia melihat anaknya Wardi sudah dalam kondisi setengah sadar dengan menahan rasa kesakitan akibat dikeroyok.

“Anak saya diantar temannya kondisi sudah setengah sadar, menahan sakit di area kepala dan bahu,” katanya.

Merasa kondisi anaknya terluka parah, dia bergegas membawa Wardi menuju RS Pemangkat untuk mendapat penanganan medis.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved