Pengeroyokan di Seburing

CERITA Malam Kelam Sebelum Wardi Tewas Dikeroyok di Seburing Sambas, Sempat Bersantai di Teras

Dia tidak mengetahui bila malam tersebut anaknya pergi untuk menonton hiburan musik di Desa Seburing.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Kolase Imam Maksum
KASUS PENGEROYOKAN WARDI - Kolase rekonstruksi kasus pengeroyokan Wardi yang digelar di Mapolres Sambas pada Rabu 23 Juli 2025 pagi (kanan) | Munziri, ayah kandung korban Wardi, di rumahnya Dusun Parit Lintang, Desa Serumpun, Kecamatan Salatiga, Kabupaten Sambas, Jumat 25 Juli 2025. Munziri menceritakan malam sebelum kejadian Wardi dikeroyok. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Fakta baru terungkap di kasus pengeroyokan terhadap Wardi (26) di Desa Seburing, Kecamatan Semparuk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.

Sebelumnya, Wardi dikeroyok sejumlah orang pada Selasa 8 Juli 2025 dini hari.

Ia lalu dinyatakan meninggal dunia pada Kamis 10 Juli.

Apa yang sebenarnya terjadi di malam sebelum kejadian?

Malam Sebelum Kejadian

Sang ayah, Munziri mengungkap apa yang terjadi di malam sebelum kejadian naas yang menimpa Wardi itu.

Munziri mengatakan kalau anaknya saat itu hanya diam di rumah.

Lalu datang beberapa temannya dan bersantai di depan teras.

“Malam itu sebenarnya dia ada di rumah, bersama beberapa temannya santai di depan teras,” ungkap Munziri saat ditemui di kediamannya di Dusun Parit Lintang, Desa Serumpun, Kecamatan Salatiga, Kabupaten Sambas, Jumat 25 Juli 2025 siang.

HASIL Rekonstruksi Kasus Pengeroyokan Wardi di Seburing Sambas, 31 Adegan Diperagakan 5 Tersangka

Dia tidak mengetahui bila malam tersebut anaknya pergi untuk menonton hiburan musik di Desa Seburing.

“Jadi dia itu ada di rumah, namun memang malam itu tidak ada pamitan, biasa dia keluar cuma dekat, malam itu juga tak ada siaran ada band,” katanya.

Betapa terkejutnya Munziri saat Rabu 9 Juli 2025 dini hari pintu rumahnya diketuk. 

Ia terjaga dari tidur lalu membuka pintu rumah.

Namun ia melihat anaknya Wardi sudah dalam kondisi setengah sadar dengan menahan rasa kesakitan akibat dikeroyok.

“Anak saya diantar temannya kondisi sudah setengah sadar, menahan sakit di area kepala dan bahu,” katanya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved