BPJS Kesehatan Tanggung 100 Persen Biaya Cuci Darah Pasien di RSUD dr Soedarso
Ia pun berharap program BPJS Kesehatan terus berlanjut agar istrinya tetap mendapatkan perawatan yang dibutuhkan.
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ridwan, warga Juruju Besar, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, setia mendampingi istrinya, Nafsiah (53), menjalani terapi cuci darah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soedarso Pontianak.
Sejak 2024, Nafsiah harus menjalani prosedur hemodialisa sebanyak dua kali seminggu akibat gagal ginjal yang disebabkan oleh komplikasi diabetes dan hipertensi.
"Awalnya saya sangat terkejut dengan biaya cuci darah yang begitu mahal. Tapi Alhamdulillah, sejak ada BPJS Kesehatan, kami sangat terbantu. Biaya pengobatan menjadi jauh lebih ringan," ungkap Ridwan kepada TribunPontianak.co.id.
Nafsiah tercatat sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan. Artinya, iuran bulanannya sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah.
"Kalau tidak ada bantuan seperti ini, saya merasa sangat sulit. BPJS ini sangat membantu, apalagi bagi keluarga seperti kami yang tidak mampu," tambahnya.
Ridwan menyebut, terapi cuci darah menjadi penopang utama kehidupan istrinya.
"Kadang sebelum cuci darah dia tidak bisa berjalan. Tapi setelahnya, istri saya bisa berjalan lagi, sekitar 70 persen lebih baik," tuturnya.
Ia pun berharap program BPJS Kesehatan terus berlanjut agar istrinya tetap mendapatkan perawatan yang dibutuhkan.
Baca juga: SSK Kalbar Desak Tambahkan Pasal TPKS dalam Kasus Perundungan Tiga Wanita di Pontianak
"Kesehatan adalah hal yang paling penting bagi kami. Saya berharap ibu tetap sehat dan bisa terus dibantu oleh BPJS," ujarnya.
Meningkatnya Pasien Cuci Darah di RSUD Soedarso
Menurut Direktur RSUD dr. Soedarso, Harry Agung, jumlah pasien cuci darah di rumah sakit tersebut terus meningkat.
Hingga April 2025, tercatat sebanyak 272 pasien rutin menjalani prosedur hemodialisa naik dari 259 pasien pada tahun sebelumnya. 100 persen dari pasien tersebut merupakan peserta BPJS Kesehatan.
"Seluruh pasien yang kami tangani dalam layanan cuci darah ini menggunakan jaminan kesehatan dari BPJS. Ini sangat membantu meringankan beban biaya pasien," jelas Harry.
Pasien yang datang ke RSUD Soedarso tidak hanya berasal dari Kota Pontianak, tetapi juga dari berbagai kabupaten di Kalimantan Barat.
”Beberapa di antaranya bahkan datang dari wilayah yang belum memiliki fasilitas hemodialisa, seperti Kapuas Hulu, Sekadau, Landak, Bengkayang dan beberapa daerah lainnya,” tambahnya.
Polda Kalbar Sita 86,189 Kg Sabu dan 54,801 butir Ekstasi, Lima WNA Malaysia Terlibat |
![]() |
---|
Pengamat Pendidikan Kalbar : TKA Sebaiknya Jadi Instrumen Pendukung, Bukan Syarat Utama SNBP |
![]() |
---|
Terkenal Dekat Dengan Wartawan, Banda Kolaga Kadis LH Landak Resmi Masuk Masa Purna Tugas |
![]() |
---|
Siswa SMAN 3 Pontianak Ungkap Perasaan Jadi Angkatan Pertama Ikut TKA 2025 |
![]() |
---|
PBVSI Mempawah Serius Perkuat Pembinaan Atlet Voli Lewat Pordezon |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.