Donor Darah, Kesempatan Menyelamatkan Nyawa dan Menjaga Kesehatan

Dokter Spesialis Patologi Klinik RSUD dr. Soedarso, dr. Ika Ridlawati, M.Sc., Sp.PK, membagikan sejumlah manfaat dari donor darah.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Anggita Putri
DONOR DARAH - Dokter Spesialis Patologi Klinik RSUD dr. Soedarso, dr. Ika Ridlawati, M.Sc., Sp.PK, membagikan sejumlah manfaat dari donor darah, baik bagi penerima maupun pendonor, dalam program Bincang Informasi Pelayanan Kesehatan (Bingke Soedarso) yang bekerja sama dengan Tribun Pontianak, Kamis 6 November 2025. 

Ringkasan Berita:
  • dr Ika menjelaskan, donor darah merupakan proses seseorang memberikan sebagian darahnya kepada orang lain yang membutuhkan.
  • Kegiatan ini tidak hanya menyelamatkan nyawa pasien, tetapi juga memberikan efek positif bagi kesehatan pendonor.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Dokter Spesialis Patologi Klinik RSUD dr. Soedarso, dr. Ika Ridlawati, M.Sc., Sp.PK, membagikan sejumlah manfaat dari donor darah, baik bagi penerima maupun pendonor, dalam program Bincang Informasi Pelayanan Kesehatan (Bingke Soedarso) yang bekerja sama dengan Tribun Pontianak, Kamis 6 November 2025.

dr Ika menjelaskan, donor darah merupakan proses seseorang memberikan sebagian darahnya kepada orang lain yang membutuhkan.

Kegiatan ini tidak hanya menyelamatkan nyawa pasien, tetapi juga memberikan efek positif bagi kesehatan pendonor.

“Kebutuhan darah di Indonesia sebenarnya tidak besar, hanya sekitar dua persen dari total penduduk. Tantangannya adalah bagaimana mendorong masyarakat mau mendonorkan darahnya, karena masih banyak yang takut,” ujar drcIka.

Tujuan utama donor darah, kata dr Ika, adalah menyelamatkan pasien yang kekurangan darah atau tidak bisa memproduksi darah sehat, seperti penderita thalassemia.

“Pasien thalassemia harus mendapat transfusi darah rutin, bahkan seminggu sekali. Di RSUD Soedarso ada pusat donor darah khusus thalassemia. Jika mereka kekurangan darah, bisa mengalami anemia berat dan berisiko kehilangan nyawa,” jelasnya.

Selain thalassemia, pasien kanker juga banyak memerlukan transfusi darah. Berdasarkan data Patologi Klinik RSUD Soedarso, ditemukan dua kasus baru pasien kanker darah setiap minggu di Kalbar.

“Belum termasuk pasien kemoterapi dan korban kecelakaan yang juga membutuhkan donor darah,” tambahnya.

Menurut dr Ika, manfaat donor darah tidak hanya dirasakan penerima, tetapi juga bagi pendonornya.

Tubuh akan menstimulasi produksi darah baru yang lebih segar, sehingga pendonor biasanya merasa lebih bugar dan tidur lebih nyenyak setelah donor.

Baca juga: Gubernur Kalbar Dorong Percepat Pembangunan Gudang dan Penggilingan Padi di Empat Kabupaten

“Donor darah meningkatkan imunitas dan membantu regenerasi sel darah. Selain itu, pendonor juga mendapat pemeriksaan kesehatan gratis sebelum donor, termasuk skrining empat penyakit menular yakni HIV, Hepatitis B dan C, serta sifilis,” paparnya.

Syarat menjadi pendonor antara lain berusia di atas 17 tahun, berat badan minimal 45 kg, tekanan darah normal (100/60–190/110 mmHg), dan kadar hemoglobin minimal 12,5. Pendonor juga disarankan sudah sarapan sebelum donor.

“Yang sering gagal donor itu karena anemia, terutama perempuan yang menstruasi tiap bulan, atau yang pola makannya kurang baik, misalnya kurang makan daging dan terlalu banyak kafein atau teh yang menghambat penyerapan zat besi,” ujar dr Ika.

dr Ika mengatakan setiap kegiatan donor darah di RSUD Soedarso didampingi tim medis lengkap, termasuk dokter, oksigen, dan infus untuk mengantisipasi efek seperti pusing atau keringat dingin, yang biasanya hanya terjadi pada pendonor pertama.

Proses donor darah dilakukan dengan pengawasan ketat. Darah yang disumbangkan akan segera dikirim ke Unit Transfusi Darah RSUD dr. Soedarso, yang juga menggunakan alat berstandar internasional bernama Kliya untuk memastikan keamanan dari virus menular.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved