Waspada DBD
Kadiskes Kalbar Sebut Dinas Kabupaten Kota Sudah Distribusikan Alat Rapid Diagnostik Test untuk DBD
Adapun Interpretasi Hasil yakni untuk hasil Negatif ditandai dengan jika hanya terbentuk garis pada area garis control (C). Lalu untuk hasil Positif y
Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar melaui Dinas Kesehatan Kabupaten Kota telah mendistribusikan Rapid Diagnostik test untuk penyakit DBD ke seluruh puskesmas yang ada di daerah masing-masing.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, dr Erna Yulianti mengatakan bahwa dengan Rapid Diagnostik test ini, digunakan untuk meneggakan hasil pemeriksaan DBD, tapi tetap harus didukung pemeriksaan Hematologi. Sedangkan terkait pemeriksaan trombosit, dikatakan Erna sudau bisa dilakukan di puskesmas.
“Dinkes Kabupaten kota kita sudah distribusi Rapid Diagnostik test ini untuk DBD yang distribusi ke puskesmas,” ujar Erna, Kamis 12 Oktober 2023.
Erna menjelaskan Ns1 ( Rapid Test Diagnostik ) adalah suatu tes cepat untuk menentukan diagnosa awal pada infeksi dengue, dengan cara baca hasil dalam waktu 15 – 20 menit.
Adapun Interpretasi Hasil yakni untuk hasil Negatif ditandai dengan jika hanya terbentuk garis pada area garis control (C). Lalu untuk hasil Positif yakni jika terbentuk garis pada area garis (T) dan (C). Apabila hasil Invalid, yakni jika terbentuk garis pada area garis control (C).
• Cegah DBD Merebak, Forkopimcam Teluk Keramat Bareng Warga Bersihkan Lingkungan
“Kalau untuk hasil invalid. Maka di lakukan test ulang. Jika di temukan hasil NS1 Positif dapat di lanjutkan ke pengujian Laboratorium. Selanjutnya kita lakukan Pemeriksaan Laboratorium untuk Trombosit,” ujarnya.
Seperti diketahui, DBD sendiri merupakan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, dr. Erna Yulianti menjelaskan untuk di wilayah Kalimantan Barat sendiri, berdasarkan laporan yang masuk ke Dinkes Provinsi Kalbar, terjadi peningkatan kasus kesakitan dan kematian yang disebabkan oleh DBD di beberapa Kabupaten/kota.
"Pada minggu 39 (kasus DBD) mengalami trend penurunan angka kesakitan, tetapi terjadi peningkatan angka kematian dikarenakan DBD bertambah dua kasus. bertambah dari 37 menjadi 39 kasus, hal ini dikarenakan pasien datang kondisi sudah parah ke fasyankes," pungkasnya. (*)
Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini
Dinas
Kepala
Kesehatan
Kadiskes
DBD
Erna Yulianti
Pontianak
Kalimantan Barat
Kalbar
Kamis 12 Oktober 2023
Lima Pasien DBD Dirawat di RS Achmad Diponegoro Putussibau, 4 Pasien Akan Dipulangkan |
![]() |
---|
Waspada DBD, Puskesmas Boyan Tanjung Kapuas Hulu Koordinasi ke Camat |
![]() |
---|
Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas Catat 20 Kasus DBD Selama Desember 2024 |
![]() |
---|
Dua Anak Meninggal Dunia Akibat DBD di Kapuas Hulu, Dinkes Minta Masyarakat Lebih Waspada |
![]() |
---|
Penderita DBD di Kapuas Hulu Capai 164 Orang, Dua Diantaranya Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.