Misteri Kematian Gadis Desa

Dokter Sebut Sudah Meninggal saat Tiba di Rumah Sakit! Tidak Ada Tanda Kekerasan Fisik

Menurut Ari Satrio, Yolanda dibawa ke RSU Anugerah Bunda Jaya, pukul 03.40 WIB pada Senin 17 Juli 2023. Dipastikan Ari, tak ada tanda kekerasan fisik.

|
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Marlen Sitinjak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/AGUS PUNJIANTO
Dokter Penanggungjawab Rumah Sakit Umum (RSU) Anugerah Bunda Jaya, Ari Satrio, saat memberi keterangan terkait meninggalnya pasien berinisial YFY. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Dokter Penanggung Jawab Rumah Sakit Umum (RSU) Anugerah Bunda Jaya, Ari Satrio mengungkapkan, jika pasien atas nama YFY (17) tiba di rumah sakit sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri.

Setelah dipastikan di Ruang IGD, gadis berusia 17 tahun itu sudah meninggal dunia.

"Kalau sampai di rumah sakit pasien dinyatakan sudah tidak sadarkan diri. Ketika kita pastikan lagi di Ruang IGD, ternyata pasien sudah meninggal. Sudah sampai tidak sadarkan diri," ungkap Ari Satrio, Jumat 21 Juli 2023.

Menurut Ari Satrio, YFY dibawa ke RSU Anugerah Bunda Jaya, pukul 03.40 WIB pada Senin 17 Juli 2023.

Dipastikan Ari, tidak ada tanda kekerasan fisik dalam tubuh YFY.

"Hasil indikasi tak sadarkan diri kami tidak bisa memastikan. Hanya memang saat sampai di rumah sakit memang sudah tak sadarkan diri. Kalau lebam tidak ada. Menurut keterangan dokter, pasien tiba pukul 03.40. Dipastikan sudah meninggal setibanya di rumah sakit. Karena berdasarkan diagnosa dokter, meninggal saat perjalanan," ungkap Ari.

BREAKING NEWS : Gadis Desa Meninggal di Tempat Hiburan Malam Sintang! Keluarga Curiga & Lapor Polisi

Diberitakan sebelumnya, perwakilan pihak keluarga YFY mendatangi Mapolres Sintang untuk mencari penjelasan terkait penyebab kematian gadis berusia 17 tahun yang diduga meninggal tak wajar usai karaoke di tempat hiburan malam.

Bukan hanya ke Polres Sintang, pihak keluarga juga mendatangi Rumah Sakit Umum Anugerah Bunda Sintang untuk mencari informasi waktu kematian Yolanda.

Pihak keluarga merasa kematianya tak wajar dan terkesan ditutupi penyebabnya.

"Kami tidak menerima kematian yang begitu. Kami mencari kejelasan penyebab kematian. Jadi kayaknya ada yang disembunyikan. Kami tidak terima, keluarga belum terima," kata Herdison Tomas, paman Yolanda, Jumat 21 Juli 2023.

Herdison, tidak tahu jelas kronologi kematian YFY.

Yang dia tahu, keponakannya meninggal usai nge-Room bersama sejumlah pria di My Home pada Senin, 17 Juli 2023.

"Kami tidak tahu bagaimana kronologi awalnya. Hanya saja awalnya katanya dari My- Home itu  nge-room di situ dalam posisi jam 3 lewat dilarikan ke rumah sakit," kata Herdison.

Setelah mendapatkan kabar anaknya meninggal orangtua YFY pergi ke RSU Anugerah Bunda.

Jenazah Yolanda tiba di Desa Tanjung Baong, Kecamatan Ketungau Hilir, pukul 13.30 WIB dibawa menggunakan ambulance.

"Bahasa dari SS (rekan Yolanda) jangan sampai ketahuan polisi. Ini yang buat kami curiga," ujar Herdison.

Pihak keluarga menolak autopsi karena kendala biaya.

Polres Sintang Selidiki Penyebab Kematian Gadis Desa Yolanda di Tempat Hiburan Malam

"Karena dikatakan dari rumah sakit biayanya mencapai 20-an juta (autopsi). Keluarga panik juga  bingung, uang segitu ndak mungkin ada. Sedangkan ongkos biaya rumah sakit katanya dari kawan SS. Saya juga bingung kawan SS yang mana," jelas Herdison.

YFY kata Herdison bekerja dengan SS di sebuah Cafe di Komplek My Home.

Sudah dua tahun dan selama di Kota Sintang, dia tinggal di rumah kost.

Saat jenazah YFY tiba di rumah duka, Herdison sempat melihat ada sejumlah memar pada tubuh keponakannya.

"Waktu saya buka  terlihat ada memar biru di muka, leher, dada. Kita minta kasusnya diungkap seterang-terangnya. Jangan ada rekayasa. Karena kematian ini di tempat yang tidak wajar dan sangat tidak wajar," tegas Herdison.

Andreas, tokoh pemuda perbatasan sekaligus Panglima Aliansi Solidaritas Anak Peladang (ASAP) mendesak pihak kepolisian memeriksa lima orang yang nge-room karaoke bersama dengan YFY pada malam sebelum meninggal.

"Kami rasa ini kematian janggal. Jangan takut kami pasang badan. Asap bisa melaporkan kami minta pihak aparat secepatnya memproses  kelima orang yang ikut ngeroom dengan YFY. Dalam tempo satu minggu kami harap ada perkembangan yang signifikan terhadap lima orang itu," tegas Andreas. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved