Program JKN Bantu Susi Berikan Pengobatan Terbaik Untuk Anaknya Penderita Epilepsi

Ia termasuk dalam peserta kategori segmen Pekerja Mandiri yang tidak segan membagikan pengalaman tentang bagaimana Program JKN...

Editor: Mirna Tribun
TRIBUNFILE/ISTIMEWA
Susi Peserta Program JKN yang terdaftar di wilayah Kota Singkawang, Kalimantan Barat (kiri) bersama keluarganya. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Hadirnya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bantu mudahkan masyarakat dapatkan pelayanan kesehatan yang optimal.

Susi Atnasari (23) merupakan salah satu masyarakat yang rasakan besarnya manfaat Program JKN.

Susi adalah peserta Program JKN yang terdaftar di wilayah Kota Singkawang, Kalimantan Barat. 

Ia termasuk dalam peserta kategori segmen Pekerja Mandiri yang tidak segan membagikan pengalaman tentang bagaimana Program JKN turut membantunya berikan pengobatan terbaik untuk anaknya yang menderita epilepsi.

"Masuk sekitar usia jalan 5 atau 6 bulan anak saya sering kejang-kejang. Awalnya saya pikir karena faktor demam, tapi setelah saya perhatikan intensitas kejangnya semakin sering. Saya juga bingung saat itu, apalagi ini anak pertama saya, akhirnya saya dan suami bawa anak saya ke puskesmas buat berobat dan ternyata anak saya didiagnosa terkena epilepsi dan harus dirujuk ke dokter poli syaraf di rumah sakit abdul aziz," ungkap Susi saat diwawancarai di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Abdul Aziz Kota Singkawang.

Kejaksaaan Negeri Singkawang Siap Tingkatkan Kepatuhan Badan Usaha

Penyakit epilepsi atau disebut juga ayan merupakan kondisi yang dapat menjadikan seseorang menjadi kejang secara berulang.

Susi mengatakan, kelainan kondisi kesehatan pada anaknya sebenarnya sudah ia rasakan.

Mulai dari kondisi fisik anaknya yang sering terlihat lemas dan motoriknya yang lemah juga menjadi pertimbangannya untuk berobat.

"Anak saya berusia setahun tahun ini, seharusnya untuk anak usia setahun biasanya yang saya tahu sudah melewati fase merangkang bahkan ada yang sudah bisa jalan, tapi anak saya belum bisa apa-apa. Hal ini sebenarnya sudah saya rasakan sebelum anak saya didiagnosa epilepsi makanya saya coba untuk periksa ke dokter. Ternyata kata dokter kondisi motorik anak saya memang lemah dan menderita epilepsi. Saya juga disarankan oleh dokter untuk periksa rutin anak saya agar penyakit anak saya dapat tertangani dengan baik. Tentu pas saya tahu ternyata anak saya menderita penyakit ini benar-benar hancur rasanya hati saya, apalagi anak saya masih sangat kecil tapi sudah harus merasakannya," sambung Susi.

Tidak mau larut dalam kesedihannya, Susi merasa dirinya harus tetap optimis untuk membantu anaknya berjuang untuk peroleh kesembuhan.

Sampai hari ini Susi dan suaminya rutin membawa anaknya untuk berobat bahkan kontrol kesehatan ke rumah sakit.

Adanya Program JKN dari BPJS Kesehatan ini membuatnya sedikit lega dan tidak merasa terbebani karena semua pemeriksaan dan biaya pengobatan ditanggung penuh oleh Program JKN.

Selama penanganan oleh dokter dan tenaga kesehatan lain, Susi mengaku pelayanan kesehatan yang didapatkan sangat baik.

Susi menjelaskan, tidak hanya tindakan dari tim dokter saja yang cepat, obat-obatan anaknya pun semuanya ditanggung penuh oleh BPJS Kesehatan.

Ia juga merasa senang karena tidak terdapat perbedaan antara pasien peserta Program JKN dengan pasien umum lainnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved