Pola Hidup Sehat
Kondisi GERD Saat Cemas Sangat Berpengaruh Lebih Buruk, Mengapa? Ini Alasannya
Selain itu berbagai kegiatan dengan tekanan tinggi hingga membuat seseorang stres dan cemas diduga dapat meningkatkan risiko GERD.
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Gaya hidup juga berpengaruh terhadap risiko GERD.
Gaya hidup yang mempengaruhi risiko GERD yaitu makan dalam porsi yang banyak, berbaring segera setelah makan, atau makan gorengan atau makanan berlemak.
Selain itu berbagai kegiatan dengan tekanan tinggi hingga membuat seseorang stres dan cemas diduga dapat meningkatkan risiko GERD.
Gerd (Gastroesophageal Reflux Disease) merupakan kondisi kesehatan tertentu di mana asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan (refluks asam) secara terus menerus akibat melemahnya fungsi katup sfingter.
Pada kondisi normal katup sfingter memiliki fungsi sebagai katup atau penutup pada bagian kerongkongan bawah guna mencegah asam lambung, makanan, udara bergerak ke arah sebaliknya.
• Langkah Tepat Mengobati GERD dan Asam Lambung Agar Tidak Akut dan Parah
Gejala yang muncul pada penderita GERD adalah mulas, kesulitan menelan, atau rasa terbakar di tenggorokan.
Peningkatan risiko gerd dapat terjadi pada kondisi seseorang yang menderita obesitas, hernia hiatus, pengosongan perut yang tertunda, dan kehamilan.
Kecemasan adalah keadaan seseorang ketika merasa tidak nyaman dan disertai dengan perasaan tidak berdaya dan kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar yang disebabkan oleh suatu hal yang belum jelas.
Kecemasan diduga menyebabkan pengaruh langsung pada sistem saraf pusat (SSP) terutama nervus vagus yang mempersarafi lambung.
Hal itulah yang membuat seseorang yang sering cemas memiliki risiko besar terkena GERD.
Kecemasan sendiri diduga dapat menjadikan seseorang semakin sensitif terhadap rasa sakit termasuk GERD.
• Faktor Penyebab Munculnya GERD Hingga Cara Mengatasinya
Seseorang yang mengalami kecemasan hingga terjadi GERD juga memiliki gejala seperti susah tidur.
Hal tersebut selain karena pikiran yang tidak tenang juga pada saat berbaring refluks asam bisa bertambah buruk sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman.
Gerd yang disebabkan karena tingkat kecemasan yang tinggi memerlukan kombinasi obat yang berbeda dengan pengidap GERD biasa.
Penggunaan obat asam lambung kurang efektif digunakan pada penderita GERD yang berkaitan dengan kecemasan.
Apabila mengalami gejala kecemasan berlebih disertai dengan GERD dapat segera datang ke dokter.
• Cara Mengatasi GERD Agar Tidak Menimbulkan Komplikasi dan Dianggap Sepele
Pengobatan GERD
Modifikasi gaya hidup dan diet dianggap sebagai lini pertama pengobatan, termasuk diantaranya penurunan berat badan (pada pasien overweight dan obesitas), menghentikan rokok dan alkohol, menghindari makanan yang dapat mencetuskan refluks seperti makanan pedas, asam (jus jeruk dan tomat), makanan berlemak, kafein, coklat.
Kurangnya aktivitas fisik juga dihubungkan dengan terjadinya GERD. Selain itu, posisi tidur pada penderita GERD juga disarankan miring ke kiri dengan kepala lebih tinggi.
Terapi medikamentosa untuk GERD meliputi antasida, obat penghambat sekresi asam lambung, dan obat yang memepercepat proses pengosongan lambung.
Terapi pembedahan dipertimbangkan pada penderita yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi medikamentosa, terutama yang sudah terjadi komplikasi.
(*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News
Jangan Heran, Saraf Kejepit di Usia Muda Bisa Sering Terjadi, Ini Penyebab Utamanya |
![]() |
---|
Manfaat Imunisasi Sub PIN Polio Terbaru 2024, Usia 0-7 Bulan |
![]() |
---|
3 Dampak Tubuh Jika Mengkonsumsi Makanan-Makanan Organik, Bisa Menjaga Kesehatan? |
![]() |
---|
Dampak Buruk Jika Wanita Telat Menstruasi Tapi Bukan Karena Hamil, Cek Sekarang ! |
![]() |
---|
Sebelum Melakukan Donor Darah, Pilih 3 Makanan Ini untuk Atasi Anemia atau Kurang Darah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.