Pemprov Gencarkan Operasi Pasar untuk Kendalikan Inflasi di Kabupaten Sintang, Imbas Harga BBM Naik
Besaran DTU yang dihitung sebesar penyaluran DAU bulan Oktober-Desember 2022 dan penyaluran DBH triwulan IV Tahun Anggaran 2022.
Demikian halnya Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Yosepha Hasnah juga belum bersedia memberikan keterangan. Dia menyebut, soal inflasi akan dibahas terlebih dahulu dengan Wakil Bupati Sintang, Melkianus.
"Siap. nanti mau dibahas dulu dengan pak Wabup. Setelah pembahasan rencana akan ada konferensi pers," tulis Yosepha dikonfirmasi Tribunpontianak.
Harga Sembako Naik
Sementara dari pantauan Tribun di Pasar Junjung Buih Sintang, sejumlah harga bahan pokok mengalami kenaikan. Bahkan harga ayam potong sudah naik sebelum pemerintah resmi memutuskan harga BBM naik.
"Ayam naik, Bang, dari seminggu ini udah main 3-4 ribu rupiah (kenaikannya)," kata Iwan, pedagang ayam di Pasar Junjung Buih, Sintang, Rabu 14 September 2022.
Sebelum harga naik, Iwan menjual perkilogram ayam seharga Rp 40 ribu. Sekarang, perkilonya dijual rentang harga Rp 45--48 ribu rupiah.
"Kurang paham kenapa naik, dari perusahaan udah naik, dari tempat saya ambil. Sudah seminggu lebih ini naik. Bahkan sebelum BBM naik, harga ayam udah naik," kata Iwan.
Iwan menduga, kenaikan harga ayam potong imbas dari kenaikan harga pakan ternak di pasaran, ditambah lagi keputusan pemerintah menaikkan harga BBM. "Umpan ayam pun dari 400 jadi 500 lebih," jelasnya.
Kenaikan harga ayam potong diakui Iwan berpengaruh terhadap penjualan harian. Pendapatannya, otomatis tak menentu.
"Tentu berpengaruh ke penjualan harian, tergantung hari. Sekarang harga udah naik, (pembeli) sepi lagi. Ndak tentu, susah sekarang. Masih ada lah. Cuma kadang sepi, kadang berkurang juga," ungkap Iwan.
Sudah harga naik, pembeli sepi lagi. Itulah yang dirasakan para pedagang di Pasar Junjung Buih Sintang. Kenaikan harga BBM mulai dirasakan oleh para pedagang. Mau tak mau, mereka ikut mekanisme pasar. Ketika harga beli naik, mereka juga menaikkan harga jual ke konsumen.
"Semenjak BBM naik, naik semua lah harganya. Pokok semua naik, cabe bawang, sayur- sayur daun. Sekitar 10 persen kenaik semua jenis sayur," kata Marjan, pedagang sayur di Pasar junjung buih, Rabu 14 September 2022.
Sebagian besar komoditas sayur-mayur yang dipasok dari luar Sintang, mengalami kenaikan harga. Sejak pemerintah menaikkan harga BBM, ongkos biaya transportasi juga naik. Sementara, pasokan sayur lokal tidak cukup memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Harga ongkos kirim yang berubah. Cabai, dari Pontianak. Sebenarnya ada dari Sintang tapi ndak cukup. Khusus cabai lokal ndak mencukupi. Kecuali timun, terang, sawi, itu lokal semua," ungkap Marjan.
Saat ini, Marjan menjual cabai satu ons Rp 13 ribu rupiah, perkilonya 120. "Barang ndak ada yang dari lokal, mahal karena biaya transportasi. Ongkos kirim naik," jelasnya.