KISAH Perjalanan Anggita Elprija Wulandari jadi Seorang Dokter Gigi Muda di Pontianak
Drg Anggita menceritakan awal mulanya kenapa ia bisa menjadi seorsng dokter gigi dimana dikatakannya bahwa sebarnya sejak dari dulu ia berkeinginan me
Penulis: Anggita Putri | Editor: Hamdan Darsani
“Tapi kalau ada dari alat yang digunakan oleh pasien hepatitis dan HIV Aids otomatis kita akan tertular dan terkena seumur hidup,”ujarnya.
Veener gigi dikatakannya sama dengan mengikis gigi asli kalau tidak dikerjakan profesional gigi akan keropos, bahkan bisa membuat gusi berdarah dan yang paling fatal kalau infeksi sudah menyebar kemana-mana bisa menyebabkan kematian.
Ia berharap masyarakat terus menjaga kesehatan gigi dari kecil sejak usia anak. Kalau misal anak-anak gigi sudah mulai goyang bisa dicabut biar tumbuh rapi.
“Paling sering perempuan kalau misalnya sebelum menikah saya sarankan untuk kontrol ke dokter gigi untuk persiapan saat hamil dsan melahirkan,”ujarnya.
Sebab banyak faktor yang bisa berakibat fatal pada janin dan bayi salah satunya karena kebanyakan mengkonsumsi obat antibiotik saat hamil membuat gigi anak yang lahir menjadi kuning dan bentuk tidak beraturan.
• Angka Kematian Akibat Covid-19 di Mempawah Tinggi, Kapolres Imbau Masyarakat Tetap Disiplin Prokes
“Bisa juga kalau awal dia sakit gigi dan sembarangsn beli obat diwarung bisa menyebabkan catat dan meninggal. Sebaiknya sebelum rencana hamil lebih bagus periksa gigi terlebih dahulu,”ujarnya.
Ia juga berpesan kepada milenial karena fenomena sekarang banyak anak muda yang hobi ngopi dan ngeteh bisa membuat gigi kuning.
“Jadi bisa merawat gigi dengan sikat gigi rutin tiga kali sehari dan sering berkumur setelah minum kopi dan membersihkan karang gigi,”pungkasnya.