Ifan Seventeen Takut Naik Panggung hingga Pingsan, Perjuangan Suami Dylan Sahara Pulih dari Trauma
Peristiwa memilukan berupa tsunami di Tanjung Lesung, Anyer, pada 22 Desember 2018 membuat Ifan Seventeen kini harus sendiri.
Ifan Seventeen Takut Naik Panggung hingga Pingsan, Suami Dylan Sahara Trauma Pasca Tsunami Banten
Ifan Seventeen menjadi satu-satunya personil band Seventeen yang dinyatakan selamat dari bencana tsunami Banten yang terjadi pada 22 Desember 2018 silam.
Dibalik duka mendalam peristiwa tersebut terutama mereka yang merasakan langsung rasa kehilangan orang-orang yang dicintai salah satunya Ifan Seventeen.
Pemilik nama lengkap Riefian Fajarsyah ini harus mengikhlaskan istri tercintanya, Dylan Sahara dan ketiga rekan sepanggungnya di Seventeen yakni Herman Sikumbang (gitaris), M Awal Purbani (basis), dan Windu Andi Darmawan (drummer).
Kehilangan orang-orang terdekat, termasuk istri, menjadi pukulan berat bagi Riefan Fajarsyah (36) alias Ifan Seventeen.
Ifan Seventeen kehilangan tiga sahabat sekaligus partner bermusik di Band Seventeen hingga Dylan Sahara, istrinya.
Peristiwa memilukan berupa tsunami di Tanjung Lesung, Anyer, pada 22 Desember 2018 membuat Ifan Seventeen kini harus sendiri.
Ifan Seventeen kemudian memilih 'bersembunyi' dan tidak lagi muncul di industri musik Indonesia.
Baca: Ifan Seventeen Serius Maju Pilkada Serentak Kalbar, Suami Mendiang Dylan Sahara Incar Kursi Bupati
Baca: Ifan Seventeen Akui Emosional saat Rekaman Lagu Baru yang Diciptakan Diam-diam David Noah
Baca: Ifan Seventeen Kembali Alami Kisah Mistis, Disapa Suara Misterius saat Live Instagram di Kalimantan
Setelah terpukul bahkan hingga terguncang, vokalis Band Seventeen tersebut bahkan berencana meninggalkan panggung musik beserta industrinya.
"Aku ingat, waktu itu ngobrol sama manajemen. Aku bilang mau hidup di pondok pesantren saja," kata Ifan Seventeen dilansir dari Wartakota, Kamis (17/10/2019).
Sesaat setelah ditinggalkan rekan-rekan dekat hingga Dylan Sahara, Ifan Seventeen tidak punya semangat menjalani hidupnya.
"Saat itu mau tinggal di pesantren, dan cukup duit dari endorse produk muslim," ujar Ifan Seventeen tersenyum pahit.

Begitu kondisi psikisnya hancur, Ifan Seventeen bahkan sampai tidak mau bertemu mic, gitar dan panggung.
"Waktu pertama kali ketemu panggung, aku malah sampai pingsan," ujar Ifan Seventeen.
Ifan Seventeen mengingat, ia pingsan ketika hadir di acara Tribute to Seventeen yang digelar 10 hari setelah tsunami Anyer.
"Aku sempat jalan ke belakang panggung, eh terus pingsan," ujar Ifan Seventeen mengenang.