Polisi Sebut 2 Provokator Rusuh Jakarta Berafiliasi ISIS Hingga Dibayar Rp 300 Ribu
Sebelumnya, hingga Rabu (22/5/2019) malam, Polda Metro Jaya menangkap 257 tersangka yang diduga provokator dalam kerusuhan di tiga TKP
Sejauh ini polisi baru menemukan dua kelompok yang merusuh yakni yang terafiliasi dengan ISIS dan mereka yang ditangkap terkait dugaan penggunaan senjata untuk menembak massa guna menciptakan kericuhan.
Iqbal mengatakan tersangka yang tidak terafiliasi ISIS berjumlah tiga orang.
Mereka telah ditangkap berkaitan dengan dugaan penyalahgunaan senjata api yang diduga akan digunakan untuk menembak massa yang beraksi sehingga memancing kemarahan publik kepada aparat.
"Tadi ada Kelompok Garis (Gerakan Reformis Islam) yang berafiliasi ke ISIS. Publik tahu. Kelompok ini enggak main-main kalau tidak sealiran dengan mereka," ujar Iqbal.
Jenguk Korban
Calon Presiden (capres) 02 Prabowo Subianto menjenguk massa aksi 22 Mei yang berada di sebuah ruang kesehatan.
Momen Prabowo menjenguk massa tersebut turut diunggah Wakil Direktur IT Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno Vasco Ruseimy di channel YouTube miliknya Macan Idealis, Kamis (23/5/2019).
Terlihat Prabowo menenangkan seorang lelaki yang sedang berbaring.
Lelaki yang mengenakan kaos bertuliskan "pemilu curang" tersebut menyambut Prabowo dengan kembali menepuk lengan Prabowo.
Terdengar samar-samar perbincangan di antara keduanya.
Setelahnya Prabowo lalu beralih ke orang yang ada di sebelah kanannya. Lelaki yang membuka bajunya tersebut terlihat berbaring lemas.
Prabowo lalu menenangkan dengan menggoyang-goyangkan bagian rongga perutnya.
Capres 02 itu lalu juga terdengar berbincang dengannya.
Setelahnya Vasco memperlihatkan suasana sekitar dari ruang kesehatan tersebut.
Terlihat beberapa di antara tim kesehatan mengenakan seragam berlogo Gerindra. Diketahui lokasi tersebut berada di Rumah Aspirasi dari kubu Prabowo-Sandi.
Baca: Sandiaga Uno Tegaskan Bersama Prabowo Tempuh Jalur Konstitusional! Maruf Amin : Kita Cukup Senang
Baca: Soal Dalang Kerusuhan 22 Mei, Mahfud MD Katakan Bukan Tanggungjawab Prabowo, Ini Penjelasannya
Diberitakan sebelumnya, Prabowo melalui Twitter miliknya, @Prabowo juga sempat menyapa para pendukungnya, Rabu (22/5/2019) malam.
"Percayalah pada pemimpin-pemimpinmu, kita sudah berjuang dengan semua jalur-jalur hukum dan konstitusional," kata Prabowo yang dilansir oleh Kompas.com.
"Kita harusnya ingat kepentingan rakyat banyak, untuk itu saya mohon saudara-saudara selalu tenang dan bersikap sabar," lanjut Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Dia juga meminta agar para pendukungnya untuk menghindari tindakan yang melanggar hukum.
"Selalu mengalah dan selalu patuh pada ketentuan hukum. Ini adalah imbauan saya," lanjut Prabowo.
Dalam video yang sama, Prabowo pun meminta para pendukungnya yang berunjuk rasa agar pulang dengan tertib ke rumah masing-masing.
Prabowo mengatakan sebaiknya para peserta aksi 22 Mei istirahat dan bersiap santap sahur dan melanjutkan ibadah.
"Sekali lagi saya mohon agar selalu bertindak dengan arif, dengan sabar, dan selalu mengindari kekerasan," kata Prabowo.
"Saya kira aksi-aksi walaupun damai sebaiknya bisa berakhir untuk istirahat, untuk kita menghadapi besok, untuk sahur dan melanjutkan ibadah kita," ujar Prabowo.
Adapun Wakil Ketua Umum Partai Gerinda juga selaku anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Fadi Zon, menegaskan aksi 22 Mei tidak diinisiasi pihaknya.
Aksi tersebut, katanya, merupakan murni datang dari masyarakat yang ingin menolak hasil Pemilu 2019.
Baca: Daftar Gugatan 24 Mei, BPN Siapkan Tim Hukum Prabowo - Sandiaga Uno, TKN Joko Widodo - Maruf Amin ?
Baca: Kuasa Hukum Prabowo di MK, Denny Indrayana, Rikrik Rizkiyana, Irman Sidin hingga Bambang Widjojanto
"Jadi, hal ini perlu kami tegaskan, ini bukan aksi BPN. Ini aksinya masyarakat yang peduli kepada keadilan dan kebenaran," kata Fadli.
Fadli Zon mengatakan, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto juga telah menyatakan imbauan agar masyarakat dapat menahan diri dan menjaga aturan, serta tetap berada di jalur konstitusional.
Dengan demikian, masyarakat yang saat ini menyampaikan aspirasinya, dapat dihargai sebagai hak masyarakat. Tidak perlu dianggap musuh karena protes tentang kecurangan.
"Hak masyarakat jangan dianggap musuh. Mereka yang sampaikan aspirasi, protes kecurangan, itu adalah bagian dari ekspresi demokrasi kita," tuturnya.
Fadli Zon juga sempat hadir di tengah-tengah massa pengunjuk rasa.
Dia menyebut kedatangan massa yang membanjiri depan Gedung Bawaslu, memiliki satu tujuan, yakni menuntut dan memperjuangkan keadilan.
Menurut dia, jangan sampai ada pihak-pihak yang mencoba merampas hak rakyat, baik itu lewat tutur lisan maupun tulisan.
"Kita bisa berada di tempat ini pada hari penting. Saudara datang dari berbagai tempat karena merasa terpanggil bahwa yang saudara lakukan adalah suatu perjuangan untuk menuntut keadian. Apa yang saudara lakukan sejalan dengan konstitusi UUD 1945," kata Fadli Zon.