Berita Viral
Suntikan Maut Perawat, 10 Pasien Tewas di Tangan Penguasa Hidup dan Mati
Suntikan maut perawat di Jerman tewaskan 10 pasien. Fakta mengejutkan kasus “penguasa hidup dan mati” ini mengungkap sisi gelap profesi medis.
Ringkasan Berita:
- Menurut jaksa, terdakwa bekerja dalam tekanan dan kehilangan semangat dalam menjalankan tugasnya.
- Ketika menghadapi pasien yang membutuhkan perhatian lebih, ia justru menunjukkan kejengkelan dan sikap dingin.
- Aksi penyuntikan dilakukan saat jam jaga malam, ketika pengawasan dari staf medis lain berkurang.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kasus suntikan maut perawat kembali mengguncang dunia medis Jerman.
Seorang perawat paliatif dijatuhi hukuman penjara seumur hidup setelah terbukti membunuh 10 pasien dengan suntikan mematikan.
Tragedi suntikan maut perawat ini terjadi di rumah sakit Wuerselen, dekat Aachen, antara Desember 2023 hingga Mei 2024.
Perawat berusia 44 tahun itu disebut bertindak layaknya “penguasa hidup dan mati” atas pasien-pasien lanjut usia yang dirawatnya.
Jaksa menuduhnya menyuntik korban dengan dosis tinggi obat penenang demi mengurangi beban kerja.
Aksi keji tersebut mengguncang publik dan memunculkan kembali trauma atas kasus serupa yang pernah terjadi sebelumnya.
Kini, suntikan maut perawat ini menjadi simbol gelap profesi yang seharusnya berlandaskan kasih dan empati.
• Maut Perkelahian Keluarga 2025, Anak Tewas Dibacok Ayah yang Diburu Polisi
[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]
Tragedi Medis yang Menggemparkan Dunia
Kasus perawat pembunuh ini menambah daftar panjang kejahatan medis di Jerman. Pengadilan di Kota Aachen pada Rabu 5 November 2025 memutuskan hukuman penjara seumur hidup bagi sang perawat setelah terbukti membunuh 10 pasien dan mencoba mengakhiri nyawa 27 lainnya.
Nama terdakwa tidak diungkapkan karena perlindungan hukum atas privasi di Jerman.
Majelis hakim menilai bahwa tindakan terdakwa termasuk dalam kategori kejahatan luar biasa dengan tingkat kesalahan yang sangat berat.
Oleh karena itu, ia tidak berhak atas pembebasan bersyarat setelah menjalani 15 tahun penjara, sebagaimana biasanya berlaku dalam sistem hukum Jerman.
Vonis ini mencerminkan sikap tegas pengadilan terhadap pelaku kejahatan medis yang menyalahgunakan profesinya.
Motif di Balik Aksi Sang Penguasa Hidup dan Mati
Jaksa menggambarkan pelaku sebagai sosok tanpa empati yang menggunakan suntikan mematikan berisi morfin dan midazolam untuk menghilangkan beban kerjanya.
Kedua obat tersebut dikenal sebagai pereda nyeri dan pelemas otot kuat, bahkan digunakan dalam eksekusi mati di Amerika Serikat.
suntikan maut perawat
perawat pembunuh jerman
kasus perawat jerman 2025
penguasa hidup dan mati
pembunuhan pasien rumah sakit
hukuman seumur hidup perawat
kejahatan tenaga medis
ViralNews
| Maut Perkelahian Keluarga 2025, Anak Tewas Dibacok Ayah yang Diburu Polisi |
|
|---|
| VIRAL Siswa Tewas Terjatuh di Sekolah Internasional Ungkap Penyebab dan Kronologi Hasil Rekaman CCTV |
|
|---|
| PENAMPAKAN Calon Jalan Tol Terpanjang di Indonesia yang Jadi Mega Proyek 2026 |
|
|---|
| GEMPAR! Jasad Wanita Tergantung di Selimbau Kapuas Hulu Lengkap Kronologi dan Penyebab Kematian |
|
|---|
| BIANG KEROK Harga Emas Anjlok Lagi Lengkap Prediksi Peluang Jual Beli Hasil Analisis Pakar Bisnis |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/Suntikan-Maut-Perawat-10-Pasien-Tewas-di-Tangan-Penguasa-Hidup-dan-Mati.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.