Polisi Sebut 2 Provokator Rusuh Jakarta Berafiliasi ISIS Hingga Dibayar Rp 300 Ribu
Sebelumnya, hingga Rabu (22/5/2019) malam, Polda Metro Jaya menangkap 257 tersangka yang diduga provokator dalam kerusuhan di tiga TKP
Dedi Prasetyo menuturkan, para tersangka ditahan di Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polres Metro Jakarta Barat.
"Saat ini untuk Polda Metro masih melakukan pemeriksaan secara intens terhadap 300 lebih untuk pelaku kerusuhan yang sudah diamankan oleh Polda Metro Jaya," kata Dedi.
Dedi mengungkapkan, salah satu hal yang didalami terkait petasan yang disita dan pemasoknya.
"Termasuk barang bukti yang berhasil disita juga petasan dengan berbagai macam ukuran itu nanti akan dimintai keterangan, akan didalami semuanya darimana dia dapat petasan itu, kemudian siapa yang memerintahkan mereka untuk menggunakan petasan itu," tuturnya.
Baca: Live Streaming TVOne Menko Polhukam, Panglima TNI dan Kapolri Beberkan Kondisi Jakarta
Baca: Live Streaming TVOne dan KompasTV Kondisi Terkini Jakarta dan Aksi 22 Mei di KPU dan Bawaslu
Sebelumnya, hingga Rabu (22/5/2019) malam, Polda Metro Jaya menangkap 257 tersangka yang diduga provokator dalam kerusuhan di tiga tempat kejadian perkara (TKP) di Jakarta.
Sebanyak 72 tersangka terduga provokator yang melakukan unjuk rasa hingga terjadi kerusuhan di depan gedung Bawaslu RI.
Untuk kerusuhan di wilayah Petamburan, polisi mengamankan 156 tersangka. Sementara untuk kerusuhan di wilayah Gambir, polisi menangkap 29 tersangka.
Polisi juga telah menyita tiga pucuk senjata api, antara lain laras panjang M4 yang diduga akan digunakan sniper (penembak jitu) saat aksi 22 Mei.
Sebanyak 58 ribu personel gabungan dari polisi dan TNI dikerahkan fokus pengamanan Jakarta dan fasilitas vital yaitu Gedung Bawaslu, KPU, Istana Presiden, Gedung MPR/DPR dan Gedung MK.
"Untuk sentra ekonomi masih diamankan kemudian untuk objek vital masih fokus diamankan," tuturnya.
Aksi unjuk rasa menolak hasil pemilu di depan Kantor Bawaslu RI, Jakarta, berujung rusuh. Massa menuntaskan aksinya dan meninggalkan lokasi demonstrasi pada Selasa (21/5/2019) petang hingga Rabu (22/5/2019) pagi.
Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Muhammad Iqbal menyatakan korban meninggal dunia akibat kerusuhan saat aksi protes terhadap hasil Pilpres 2019 berjumlah tujuh orang.
Iqbal mengungkapkan ketujuh orang yang meninggal dunia itu merupakan bagian dari massa perusuh.
"Yang harus diketahui publik bahwa yang meninggal dunia adalah massa perusuh. Bukan massa yang sedang berjualan, massa yang beribadah, tidak," ujar Iqbal di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, kemarin.
Empat dari 7 korban meninggal adalah Farhan Syahfero (30 tahun), warga Depok, Jawa Barat. Farhan menjadi korban tewas dalam kerusuhan di Petamburan, Jakarta Barat, Rabu (22/5/2019) pukul 04.30 WIB.