Balai Bahasa Kalbar Lestarikan Bahasa Daerah Lewat Lokakarya Finalisasi Buku Cerita Anak
Kami berharap semua pihak bisa bertukar pikiran, berdiskusi sehingga produk ini layak cetak dan bisa dibaca khalayak umum
Ringkasan Berita:
- Kami berharap semua pihak bisa bertukar pikiran, berdiskusi sehingga produk ini layak cetak dan bisa dibaca khalayak umum bukan hanya di Kalimantan Barat
- Dengan harapan produk bacaan yang dihasilkan lebih komprehensif dari berbagai aspek
TRIBUNPONTIANA.CO.ID, PONTIANAK - Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Barat menyelenggarakan Lokakarya Finalisasi Produk Penerjemahan Buku Cerita Berbahasa Daerah Tahun 2025 di Hotel Star Pontianak, Rabu 5 November hingga 7 November 2025.
Kegiatan ini sebagai wujud dari program pengembangan dan pembinaan Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Barat serta memperkuat upaya pelestarian bahasa daerah melalui karya sastra anak yang mudah dipahami dan menarik bagi generasi muda.
“Kegiatan ini sebagai wujud dari program pengembangan dan pembinaan Balai Bahasa. Selain untuk mendukung pelestarian bahasa daerah, ini juga menjadi bahan pendukung literasi untuk anak-anak yang juga mengajarkan mereka mengenai nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya, “ ungkap Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Barat, Dr. Uniawati, S.Pd., M.Hum., dalam sambutannya.
Pada kegiatan ini, juga dilakukan penandatanganan kerja sama dengan Himpunan Psikologi Indonesia - Kalimantan Barat.
Dengan harapan produk bacaan yang dihasilkan lebih komprehensif dari berbagai aspek.
“Dengan adanya keterlibatan dari sisi psikologi anak khususnya, Semoga anak-anak bisa lebih bergairah lagi membacanya, menumbuhkan ketertarikan bagi mereka untuk membaca,” jelas Kabalai Bahasa, ibu Uniawati.
Dengan adanya lokakarya ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk diskusi yang mendalam yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas produk bacaan yang layak dan bisa dinikmati semua pihak.
Baca juga: Festival Tunas Bahasa Ibu 2025, Balai Bahasa Kalbar Teguhkan Komitmen Lestarikan Bahasa Daerah
“Kami berharap semua pihak bisa bertukar pikiran, berdiskusi sehingga produk ini layak cetak dan bisa dibaca khalayak umum bukan hanya di Kalimantan Barat,”lanjutnya.
Untuk tahun ini, ada 56 produk yang dihasilkan tahun ini, yakni 15 buku berbahasa Melayu Ketapang, 15 buku berbahasa Melayu Kapuas Hulu dan 26 buku berbahasa Melayu Pontianak.
“Semoga buku-buku cerita anak berbahasa daerah keluaran Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Barat bisa lulus penilaian semua, sehingga bisa kami sebarluaskan dan menambah literasi,” tutupnya.
Sebagai tambahan informasi, Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Barat telah mendistribusikan 5 buku yang telah lolos penilaian dan memiliki ISBN. Buku terbitan 2023 ini telah didistribusikan ke 600 sekolah di provinsi Kalimantan Barat yang memiliki Asesmen Nasional (AN) rendah.
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
| 5.734 Personel Polda Kalbar Disiagakan untuk Antisipasi Bencana Alam |
|
|---|
| Daftar Lengkap SMA Negeri dan Swasta di Kota Pontianak, Kecamatan Pontianak Kota |
|
|---|
| Pesparani Katolik I Kalbar 2025 Siap Digelar |
|
|---|
| Polisi Ungkap Kronologi Kebakaran Altar Sam Bong Lin Than di Singkawang Barat |
|
|---|
| Kanwil Kemenkum Kalbar gelar Rapat Harmonisasi 4 Raperwa SOTK Pemkot Singkawang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/BERSAMA-MUDAYA.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.