Festival Tunas Bahasa Ibu 2025, Balai Bahasa Kalbar Teguhkan Komitmen Lestarikan Bahasa Daerah
FTBI bukan sekadar ajang perlombaan, namun merupakan bagian dari upaya kolektif untuk melestarikan bahasa...
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Barat kembali menyelenggarakan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2025. Kegiatan yang berlangsung pada Kamis, 16 Oktober 2025 ini merupakan penyelenggaraan kedua setelah sukses digelar pertama kali pada 2024.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Barat, Dr. Uniawati, S.Pd.,M.Hum., dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kembali FTBI berkat dukungan berbagai pihak.
“Alhamdulillah dengan adanya dukungan berbagai pihak, kami bisa kembali menyelenggarakan Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Provinsi Kalimantan Barat,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa FTBI bukan sekadar ajang perlombaan, namun merupakan bagian dari upaya kolektif untuk melestarikan bahasa daerah sebagai bahasa ibu yang menjadi bagian penting dari identitas budaya bangsa.
Pada pelaksanaan tahun ini, Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Barat melakukan revitalisasi terhadap dua bahasa daerah, yakni Bahasa Melayu dan Bahasa Hibun.
Bahasa Melayu digunakan di wilayah Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, dan Kabupaten Mempawah.Sementara Bahasa Hibun digunakan di wilayah Kabupaten Sanggau.
Baca juga: Bupati Sujiwo Apresiasi 92 Pelajar Peserta Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Provinsi Kalbar
Meski demikian, perlombaan dalam FTBI tingkat provinsi tahun ini dikhususkan untuk penutur Bahasa Melayu dari tiga kabupaten tersebut. Penutur Bahasa Hibun akan turut tampil dalam bentuk kolaborasi pada puncak acara FTBI yang akan digelar pada 18 Oktober 2025.
“Kami bangga dengan kekayaan bahasa daerah yang dimiliki Kalimantan Barat. Namun, karena Bahasa Hibun hanya digunakan di satu kabupaten, maka belum diikutsertakan dalam kompetisi tingkat provinsi. Namun, anak-anak penutur Bahasa Hibun akan tetap tampil dalam puncak acara secara kolaboratif dengan penutur Bahasa Melayu,” jelasnya.
Balai Bahasa Kalbar juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada para peserta dari jenjang SD/MI dan SMP/MTs yang telah ikut serta dalam festival ini.
FTBI diharapkan menjadi wadah ekspresi, kreativitas, dan kolaborasi antara penutur bahasa ibu, sekaligus menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga kelestarian bahasa daerah.
“Melalui FTBI, kami ingin para penutur saling mengenal, berbagi pengalaman, dan menyemangati satu sama lain sebagai pewaris pelestarian bahasa ibu. Bahasa ibu adalah jembatan awal mengenalkan kita pada dunia dan nilai-nilai budaya kita.”
Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Barat sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas pengembangan, pelindungan, dan pembinaan bahasa dan sastra daerah di wilayah ini menegaskan komitmennya untuk terus mendukung gerakan pelestarian bahasa daerah, yang salah satunya dapat dimulai dari lingkungan keluarga. (*)
Festival Tunas Bahasa Ibu
Festival Tunas Bahasa Ibu 2025
Balai Bahasa Kalbar
Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Barat
Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Barat
Bahasa Daerah
bahasa melayu
| Bupati Sujiwo Apresiasi 92 Pelajar Peserta Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Provinsi Kalbar |
|
|---|
| 30 Pantun Bahasa Makassar Lengkap dengan Terjemahan dan Makna Kehidupan |
|
|---|
| Uniawati, Kepala Balai Bahasa Kalbar: Perempuan Harus Mandiri dan Percaya Kemampuan Diri |
|
|---|
| 5 Bahasa Daerah yang Masih Digunakan di Ketapang, Nomor 3 Paling Jarang Diketahui |
|
|---|
| Macam-Macam Bahasa yang Digunakan Sehari-Hari di Kota Singkawang, Kalimantan Barat |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.