DP2KBP3A Pontianak Soroti Kasus ABH, Ajak Orang Tua Perkuat Peran Pengawasan Anak

Ia juga mengimbau orang tua agar berperan aktif dalam mengawasi sekaligus menjadi sahabat bagi anak.

Penulis: Peggy Dania | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
SOROTI KASUS ABH - Kepala DP2KBP3A Kota Pontianak, Rifka, menyoroti banyaknya kasus anak berhadapan dengan hukum di Kota Pontianak menjadi perhatian serius dan pihaknya telah melakukan berbagai langkah pencegahan, Selasa 11 November 2025. 
Ringkasan Berita:
  • Kepala DP2KBP3A Kota Pontianak, Rifka, mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai langkah pencegahan dan penanganan agar kasus serupa tidak terus berulang.
  • Rifka menambahkan, pihaknya juga memperkuat koordinasi lintas sektor agar penanganan kasus berjalan sesuai prinsip keadilan restoratif.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Pontianak menyoroti tingginya kasus Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) di Kota Pontianak.

Kepala DP2KBP3A Kota Pontianak, Rifka, mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai langkah pencegahan dan penanganan agar kasus serupa tidak terus berulang.

“Tingginya kasus anak berhadapan dengan hukum di Pontianak menjadi perhatian serius kami. Dinas P2KBP3A telah melakukan berbagai langkah pencegahan, seperti edukasi ke sekolah dan masyarakat, penguatan peran keluarga melalui parenting, serta pendampingan psikologis dan hukum bagi anak yang terlibat kasus,” ujarnya kepada tribunpontianak.co.id, Selasa 11 November 2025.

KPAD Pontianak Catat 94 Kasus Anak Sepanjang Januari-Agustus 2025, Didominasi ABH

Rifka menambahkan, pihaknya juga memperkuat koordinasi lintas sektor agar penanganan kasus berjalan sesuai prinsip keadilan restoratif.

“Kami juga memperkuat koordinasi dengan pihak sekolah, kepolisian, dan lembaga terkait untuk memastikan penanganan sesuai prinsip keadilan restoratif. Perlindungan anak adalah tanggung jawab bersama, dan kami berharap kolaborasi semua pihak dapat menekan kasus ini dan menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak,” jelasnya.

Ia juga mengimbau orang tua agar berperan aktif dalam mengawasi sekaligus menjadi sahabat bagi anak.

“Kami mengimbau para orang tua untuk lebih dekat dengan anak, bangun komunikasi yang hangat, awasi pergaulan dan penggunaan media sosial, serta jadilah sahabat bagi mereka. Kehadiran dan perhatian orang tua adalah benteng utama mencegah anak terjerumus pada perilaku berisiko,” pungkasnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved