Cerita Rumah Tangga Hingga Rasa Syukur Menjadi Ibu, Terangkum di Album Kedua Manjakani

Taufan Eka Prasetya dan Nabilla Syafani meluncurkan album kedua Manjakani yang perdana didengarkan bersama-sama rekan media di Pontianak.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Anggita Putri
ALBUM KEDUA - Manjakani dua musisi di Potianak yakni Muhammad Taufan Eka Prasetya yang tengah menggendong anaknya, dan Nabilla Syafani saat mendengarkan perdana album kedua mereka kepada awak media,   di Toko Kami, pada Selasa 4 November 2025. 

Berlayar ditulis oleh Taufan dan Nabila. Nabilla mengatakan, lagu ini menceritakan kisah seorang anak yang kehilangan orang tuanya, tetapi pada akhirnya harus belajar mengikhlaskan. 

“Dalam lagu ini mengisyaratkan bahwa hal terbaik iklas dan mendoakan,” ujarnya.

Begitu juga dengan lirik lagu Usah Marah-Marah Nanti Cepat Tua yang ditulis oleh pasangan ini. Lagu ini menceritakan dinamika hubungan yang tidak selalu berjalan mulus. 

“Kadang lelah, ada rasa kesal, tak sejalan, tak sepaham, dan kalau diteruskan tak baik bagi hubungan. Kadang bukan pisah tapi butuh jeda atau memberi ruang untuk keduanya. Setelah hati terasa tenang baru kembali dengan hati yang lebih tenang. Jadi jangan suka marah nanti cepat tua,” ungkap mereka.

Lagu Sejenak, Rencana, dan Berserah juga ditulis bersama keduanya.

Nabilla mengatakan, lagu Sejenak merupakan ungkapan hati orang tua kepada si kecil. 

“Tersirat pesan lembut bahwa semua ada waktunya, dan semua orang tua ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya,” ujarnya.

Taufan menambahkan, lagu Rencana menggambarkan kebimbangan mereka untuk masa depan anak. 

“Sebagai musisi kami kadang ada rasa takut. Kami kadang memikirkan bagaimana kehidupan anak kami nanti, pendidikannya, atau kehidupannya apakah akan jauh lebih baik. Dan inilah sebagai penguat bagi kami,” kata Taufan.

Di akhir lagu juga terdengar suara mungil putri Taufan dan Nabila yang hadir di tengah para teman-teman yang sembari mendengarkan perdana album tersebut di Toko Kami, Jalan Suhada.

Lagu penutup Berserah. Lirik yang diambil momen keduanya ketika bepergian jauh bersama keluarga kecil mereka. 

“Pernah terlintas pikiran kita sesekali, apakah ini adalah jalan terakhir bersama orang yang disayang. Selalu ada ketakutan seperti itu. Dan bagaimana kita menjalani kehidupan yang selalu berserah dan mengikhlaskan dalam perjalanan kehidupan ini,” ujar keduanya.

Produser Ajung Anderson mengatakan, jika album pertama lebih ke arah akustik, maka di album ini mereka ingin lebih kepada genre musik yang sedikit lebih ngepop. Namun tetap dengan cirikhas dari Manjakani.

“Dari materi juga sudah terlihat, bahkan ada satu lagu yang penyelesaiannya sampai tiga bulan untuk menentukan instrumennya agar lebih padat,”ujarnya saat pemutaran perdana album kedua Manjakani.

Di album ini juga Manjakani berhasil menyuguhkan lagu dan musik unik, bahkan ada sentuhan musik Melayu yang disisipkan di lagu seperti Usah Marah-Marah Nanti Cepat Tua. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved