Cerita Rumah Tangga Hingga Rasa Syukur Menjadi Ibu, Terangkum di Album Kedua Manjakani
Taufan Eka Prasetya dan Nabilla Syafani meluncurkan album kedua Manjakani yang perdana didengarkan bersama-sama rekan media di Pontianak.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
Ringkasan Berita:
- Album kedua ini semua prosesnya dikerjakan sepenuhnya di Pontianak, dengan produser yang sama yakni Ajung Anderson.
- Total ada 10 lagu di album kedua ini dengan judul Selamat Biru Samudra, Yah, Angin Lalu, Dunia Kecil, Nyali, Berlayar, Usah Marah-Marah Nanti Cepat Tua, Sejenak, Rencana, dan Berserah.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Manjakani yakni duo musisi asal Pontianak yang beranggotakan pasangan suami-istri Muhammad Taufan Eka Prasetya dan Nabilla Syafani meluncurkan album kedua yang perdana didengarkan bersama-sama rekan media di Pontianak, di Toko Kami, pada Selasa 4 November 2025.
Jika di album pertama keduanya harus ke Jakarta, namun di album kedua ini semua prosesnya dikerjakan sepenuhnya di Pontianak, dengan produser yang sama yakni Ajung Anderson.
Total ada 10 lagu di album kedua ini dengan judul Selamat Biru Samudra, Yah, Angin Lalu, Dunia Kecil, Nyali, Berlayar, Usah Marah-Marah Nanti Cepat Tua, Sejenak, Rencana, dan Berserah.
Album ini menceritakan perjalanan kisah cinta keduanya, antara Muhammad Taufan Eka Prasetya dan Nabilla Syafani, tentang kehidupan setelah menikah, memiliki anak, serta cerita keseharian keduanya. Lirik dari album ini ditulis oleh Taufan dan Nabila, yang diproduseri Ajung Anderson.
Selamat Biru Samudra menjadi lagu pembuka di album kedua. Lagu yang ditulis oleh Taufan ini menceritakan kisah menjalani bahtera rumah tangga yang tidak melulu tenang dan bahagia, tetapi juga penuh ujian kesabaran. Namun saling memaafkan, tanpa mengucap kata maaf.
Lagu Yah ditulis oleh Nabilla. Lagu ini diambil dari obrolan sebelum tidur, berbicara tentang kehidupan, namun bukan kehidupan di dunia ini, melainkan kehidupan selanjutnya siapa yang akan mendampinginya.
“Apakah orang yang sama atau berbeda, namun saya berharap tetap ingin sosok suami saya, Topan,” kata Nabilla sambil tersenyum menatap sang suami.
Ia menambahkan, lagu ini tentang rasa cinta yang ingin tetap pada orang yang sama walau di kehidupan berikutnya.
Selanjutnya, ada Angin Lalu ditulis oleh Taufan dan Nabila.
“Ini lagu yang kami tulis untuk pernikahan sahabat kami. Awalnya judulnya Masa Lalu, namun ada sedikit yang diubah dijudulnya menjadi Angin Lalu,” ujar Taufan.
Baca juga: Album Baru Manjakani Dimulai dengan Nyali, Kisah dari Hati yang Berani
Ia menjelaskan, lagu Angin Lalu dibuat jauh sebelum pandemi Covid-19, dan setelah diputuskan masuk ke album kedua, ada beberapa bagian yang diubah.
Dunia Kecil lirik dari album kedua ini yang ditulis oleh Nabilla, menceritakan kehidupan setelah menjadi ibu.
“Sebagai seorang ibu, saya merasa bersyukur karena setelah menjadi ibu, rasanya diri ini semakin berharga untuk terus sehat agar bisa ikut pertumbuhan anak. Ternyata benar-benar ada yang membutuhkannya,” ungkap Nabilla.
Lagu Nyali ditulis oleh Taufan dan merupakan single kedua yang sudah dirilis sebelumnya. Lagu ini tentang perjuangan mendapatkan seseorang, meski sering di-ghosting.
“Yang mengibaratkan jika janur belum melengkung, api perjuangan tak boleh padam,” kata Taufan.
Berlayar ditulis oleh Taufan dan Nabila. Nabilla mengatakan, lagu ini menceritakan kisah seorang anak yang kehilangan orang tuanya, tetapi pada akhirnya harus belajar mengikhlaskan.
“Dalam lagu ini mengisyaratkan bahwa hal terbaik iklas dan mendoakan,” ujarnya.
Begitu juga dengan lirik lagu Usah Marah-Marah Nanti Cepat Tua yang ditulis oleh pasangan ini. Lagu ini menceritakan dinamika hubungan yang tidak selalu berjalan mulus.
“Kadang lelah, ada rasa kesal, tak sejalan, tak sepaham, dan kalau diteruskan tak baik bagi hubungan. Kadang bukan pisah tapi butuh jeda atau memberi ruang untuk keduanya. Setelah hati terasa tenang baru kembali dengan hati yang lebih tenang. Jadi jangan suka marah nanti cepat tua,” ungkap mereka.
Lagu Sejenak, Rencana, dan Berserah juga ditulis bersama keduanya.
Nabilla mengatakan, lagu Sejenak merupakan ungkapan hati orang tua kepada si kecil.
“Tersirat pesan lembut bahwa semua ada waktunya, dan semua orang tua ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya,” ujarnya.
Taufan menambahkan, lagu Rencana menggambarkan kebimbangan mereka untuk masa depan anak.
“Sebagai musisi kami kadang ada rasa takut. Kami kadang memikirkan bagaimana kehidupan anak kami nanti, pendidikannya, atau kehidupannya apakah akan jauh lebih baik. Dan inilah sebagai penguat bagi kami,” kata Taufan.
Di akhir lagu juga terdengar suara mungil putri Taufan dan Nabila yang hadir di tengah para teman-teman yang sembari mendengarkan perdana album tersebut di Toko Kami, Jalan Suhada.
Lagu penutup Berserah. Lirik yang diambil momen keduanya ketika bepergian jauh bersama keluarga kecil mereka.
“Pernah terlintas pikiran kita sesekali, apakah ini adalah jalan terakhir bersama orang yang disayang. Selalu ada ketakutan seperti itu. Dan bagaimana kita menjalani kehidupan yang selalu berserah dan mengikhlaskan dalam perjalanan kehidupan ini,” ujar keduanya.
Produser Ajung Anderson mengatakan, jika album pertama lebih ke arah akustik, maka di album ini mereka ingin lebih kepada genre musik yang sedikit lebih ngepop. Namun tetap dengan cirikhas dari Manjakani.
“Dari materi juga sudah terlihat, bahkan ada satu lagu yang penyelesaiannya sampai tiga bulan untuk menentukan instrumennya agar lebih padat,”ujarnya saat pemutaran perdana album kedua Manjakani.
Di album ini juga Manjakani berhasil menyuguhkan lagu dan musik unik, bahkan ada sentuhan musik Melayu yang disisipkan di lagu seperti Usah Marah-Marah Nanti Cepat Tua. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
| Karolin Harap Koperasi Merah Putih di Landak Jadi Penggerak Ekonomi Desa |
|
|---|
| Pengurus KDMP di Landak Pelatihan, Bupati Harap Generasi Muda Jadi Penggerak Koperasi Desa |
|
|---|
| Korwil BGI Kapuas Hulu Siap Bertangungjawab Pada Pasien Dugaan Keracunan MBG |
|
|---|
| Kadisdikbud Kapuas Hulu Minta Pengelolaan MBG Menjamin Makanan Layak Dikonsumsi |
|
|---|
| Gubernur Ria Norsan Targetkan Peningkatan Infrastruktur Jalan Provinsi Capai 80 Persen pada 2030 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/Muhammad-Taufan-Eka-Prasetya-yang-te.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.