Driver Ojol Dipukul Oknum TNI

Driver Ojol Korban Pemukulan Oknum TNI Masih Terbaring di RS, dan Bakal Jalani Operasi

Ia tampak didampingi oleh keponakannya yakni  Jani, yang mengatakan bahwa pamannya baru saja dipindahkan dari ICU ke ruang perawatan.

|
Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
DRIVER OJOL - Seorang driver ojek online yakni Teguh yang menjadi korban pemukulan oknum TNI masih terbaring di ruang perawatan di Rumah Sakit Medika Djaya, Minggu 21 September 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Seorang driver ojek online yakni Teguh yang menjadi korban pemukulan oknum TNI lantaran tak terima diklakson, saat ini masih terbaring di ruang perawatan di Rumah Sakit Medika Djaya, Minggu 21 September 2025.

Teguh  masih menjalani perawatan intensif di RS tersebut. Dari pantauan ia tengah terbaring di tempat tidur rumah sakit, dengan kondisi pipi korban terlihat masih memar dan bengkak, serta mata bagian kiri tertutup.

Ia tampak didampingi oleh keponakannya yakni Jani, yang mengatakan bahwa pamannya baru saja dipindahkan dari ICU ke ruang perawatan. Dan kondisi sudah cukup membaik dibandingkan sebelumnya. 

“Sekarang kondisinya sudah mendingan, tapi itu cuman susah nafas karena hidungnya patah dan di dalam masih ada darah beku perawatnya tidak berani bersihkan,” ujar Jani saat ditemui di RS Medika Djaya, pada Minggu 21 September 2025.

Jani mengatakan pamannya itu akan menjalani operasi lantaran patah tulang hidung yang cukup serius dan dikhawatirkan berdampak pada mata sebelah kiri. 

TERUNGKAP Alasan Oknum TNI Pukul Ojol di Pontianak: F Terburu-buru Anak Sedang Sakit Didalam Mobil

Namun, tindakan operasi baru bisa dilakukan pada Rabu mendatang karena dokter spesialis yang menangani masih berada di luar kota.

“Ya, karena hidungnya patah dokter bilang harus operasi takutnya lari ke mata. Soalnya benar-benar patah hidungnya. Operasinya baru bisa dilakukan hari Rabu,” ujarnya.

Jani juga menceritakan kronologi awal. Dengan kondisi  pamannya mendapat pukulan siku sekali, namun hantaman tersebut cukup keras hingga membuat hidung korban patah.

“Cuma sekali pukulan. Tapi itu benar-benar kuat, karena badannya (pelaku) itu benar-benar besar. Bukan nonjok tapi di siku pelaku. Pas lagi ngomong tiba-tiba disikunya,” tutur Jani.

“Paman saya tidak ngelawan, tidak bisa. Hidungnya pun sudah berdarah-darah,” tambahnya.

Ia menceritakan saat itu korban baru saja mengambil pesanan makanan untuk pelanggan. 

Di jalan, mobil pelaku yang baru keluar dari ATM sempat mundur tiba-tiba hingga hampir menabrak motor korban. Teguh lalu membunyikan klakson sebagai peringatan.

“Pelaku rupanya tersinggung, lalu mengejar pakai mobil dan menghadang om saya di jalan. Setelah sempat adu mulut, pelaku langsung memukul dengan siku. Om saya tidak melawan, dia fokus bersihkan darah di hidungnya,” kata Jani.

Usai kejadian, korban langsung dibawa sesama driver ojol ke rumah sakit Bhayangkara Sementara pelaku meninggalkan lokasi. 

Keluarga menyebut, yang datang ke rumah sakit hanya adik pelaku, bukan pelaku itu sendiri. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved