Puskesmas Matang Suri Viral karena IGD Kosong, Pengamat : Perlu Evaluasi Total Layanan Kesehatan
Puskesmas Matang Suri di Kecamatan Jawai Selatan viral di media sosial setelah beredarnya rekaman video yang menunjukkan kondisi ruang IGD Kosong.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
Ringkasan Berita:
- Menurut Zulkarnaen, layanan kesehatan adalah sektor yang tidak boleh mengalami keterlambatan.
- Karena itu, insiden seperti yang terjadi di Puskesmas Matang Suri harus menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Sambas.
- Ia menjelaskan bahwa program puskesmas rawat inap sebenarnya merupakan kebijakan yang tepat, mengingat wilayah Sambas yang luas dan terpencar.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS – Puskesmas Matang Suri di Kecamatan Jawai Selatan, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, mendadak viral di media sosial setelah beredarnya rekaman video yang menunjukkan kondisi ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) tampak kosong pada Minggu, 23 November 2025.
Dalam video amatir tersebut, terdengar narasi bahwa Puskesmas Matang Suri tidak memiliki petugas yang berjaga saat seorang pasien disebut membutuhkan penanganan segera. Rekaman juga memperlihatkan sejumlah warga berada di area puskesmas, sementara ruang IGD yang seharusnya siaga justru tidak tampak ada tenaga kesehatan di tempat.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Kebijakan Publik Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Zulkarnaen, menilai kejadian itu sebagai catatan serius terhadap layanan kesehatan di daerah.
“Terjadinya keterlambatan, bahkan tidak adanya penanganan terhadap pasien ketika sudah berada di puskesmas, merupakan catatan buruk. Ini perlu ada penindakan disiplin terhadap petugas dan pimpinan puskesmas,” tegasnya.
Menurut Zulkarnaen, layanan kesehatan adalah sektor yang tidak boleh mengalami keterlambatan. Karena itu, insiden seperti yang terjadi di Puskesmas Matang Suri harus menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Sambas.
Ia menjelaskan bahwa program puskesmas rawat inap sebenarnya merupakan kebijakan yang tepat, mengingat wilayah Sambas yang luas dan terpencar.
Keberadaan puskesmas rawat inap diharapkan dapat mempercepat akses layanan kesehatan dan mengurangi beban rumah sakit di Sambas maupun Pemangkat.
“Program ini sudah benar dan sejalan dengan kebutuhan wilayah. Namun, dari kejadian ini, Pemkab Sambas perlu melakukan evaluasi total terhadap kinerja seluruh puskesmas rawat inap, bukan hanya puskesmas yang viral ini saja,” ujarnya.
Baca juga: Bupati Sambas Satono Tinjau Pasar Murah di Kecamatan Galing
Zulkarnaen menambahkan, pemerintah daerah harus memiliki komitmen kuat dalam menerapkan standar operasional prosedur (SOP) secara konsisten di seluruh puskesmas rawat inap. Ia mengingatkan bahwa program yang baik bisa dianggap hanya ‘bagus di atas kertas’ jika pelaksanaannya di lapangan tidak berjalan sesuai standar.
“Ini menjadi momentum untuk evaluasi menyeluruh. Jangan sampai kejadian serupa terulang dan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap fasilitas kesehatan,” pungkasnya. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
| Mulai 1 November 2025, Layanan Penerbitan Paspor Biasa Non-elektronik Resmi Dihentikan |
|
|---|
| Bupati Sambas Satono Tinjau Pasar Murah di Kecamatan Galing |
|
|---|
| Kayong Utara Fokus Perkuat Posyandu, 91 Kader Ikuti Pelatihan Transformasi Layanan Primer |
|
|---|
| Hadiri Pengukuhan DPC APRI Sanggau, ini Pesan Kaban Kesbangpol |
|
|---|
| Pontianak Sahkan APBD 2026, Anggaran Rp 2,09 Triliun Siap Dorong Pembangunan Kota |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/Pengamat-Politik-sekaligus-Akademisi-Fakultas-Ilmu-Sosial-dan.jpg)