Keracunan MBG di Kalbar
Korwil SPPG Landak Stop Operasional SPPG Hilir Kantor Ngabang 2 Buntut Puluhan Dugaan Keracunan MBG
Yohanes menyebut kasus ini telah dilimpahkan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Penulis: Alfon Pardosi | Editor: Faiz Iqbal Maulid
Ringkasan Berita:
- Yohanes mengaku dugaan keracunan MBG yang terjadi kali ini terkait pangan.
- Meski begitu ia tetap menegaskan soal Standard Operating Procedure (SOP) yang telah diterapkan.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - Puluhan siswa SMA/SMK Maniamas, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat menjadi korban dugaan keracunan massal akibat Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu 19 November 2025.
Mereka kini mendapat perawatan intensif di klinik utama ST Elisabeth Hungaria Ngabang.
Menanggapi kejadian itu, Koordinator Wilayah (Korwil) Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Landak, Yohanes menyesalkan terjadinya peristiwa tersebut
Ia mengucapkan permohonan maafnya.
"Saya selaku korwil, mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, dan kami juga turut prihatin atas terjadinya peristiwa atau pun insiden ini," ujarnya saat ditemui di klinik utama ST Elisabeth Hungaria Ngabang pada Kamis 20 November 2025 dini hari.
Ia mengaku dugaan keracunan MBG yang terjadi kali ini terkait pangan.
Meski begitu ia tetap menegaskan soal Standard Operating Procedure (SOP) yang telah diterapkan.
"Tapi ada hal yang lebih utama lagi, yakni kesehatan, keselamatan, dan penanganan medis bagi anak-anak kami yang terdampak, itu adalah poin yang sangat penting bagi kita saat ini," katanya.
• BREAKING NEWS - Puluhan Siswa SMA-SMK Maniamas Ngabang Dilarikan ke RS Diduga Keracunan Menu MBG
Oleh karena itu, Yohanes memohon ke pihak klinik Elisabeth dan RSUD Landak memohon bantuannya untuk penanganan medis yang semaksimal mungkin.
Dapur SPPG Hilir Kantor Ngabang 2 Disetop
Yohanes menegaskan pihaknya telah menghentikan sementara operasional dapur SPPG Hilir Kantor Ngabang 2 yang diduga jadi tempat mengemasan menu MBG tersebut.
"Selain itu, dalam mengikuti SOP, untuk sementara waktu dapur ini (SPPG Hilir Kantor Ngabang 2) kami stop operasional sementara, sembari menunggu tindak lanjut dari hasil uji lab, dari uji sample," tegasnya.
Yohanes menyebut kasus ini telah dilimpahkan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk dilakukan uji lab terhadap menu MBG yang disantap puluhan korban itu.
"Kami mohon bantuannya dari Dinkes dan Badan Pengawas Obat dan Makanan, kami akan bersikap transparansi, apa pun nanti hasilnya, dari hasil uji lab nanti akan kami share," sambungnya.
Kemudian kata Yohanes, untuk memastikan dan meminimalisir kejadian serupa, pihaknya tetap menjalankan SOP.
Di mana tiga hari yang lalu setiap SPPG di Kabupaten Landak sudah kedatangan alat rapid test.
"Itu salah satu bentuk untuk meminimalisir agar indikasi keracunan tidak terjadi ke depannya, indikasi serupa tidak terjadi lagi. Jadi sebelum makanan tersebut didistribusi, nantinya sesuai dengan SOP akan dilakukan rapid test," tutupnya.
• Pimpin Rakor Program MBG di Landak, Ini Pesan Bupati Karolin Kepada SPPG
Sebelumnya, dari pantauan TribunPontianak.co.id di lokasi hingga Rabu 19 November pukul 22.50 WIB, jumlah pasien yang dirawat berjumlah 31 orang.
Mereka, hingga berita ini diturunkan pada Kamis 20 November 2025 pukul 01.10 WIB masih mendapat perawatan intensif.
Para pasien juga masih dalam keadaan diinfus.
Sebagian lagi ada yang mendapat bantuan oksigen karena alami sesak nafas yang cukup parah.
Pesan Bupati Karolin Kepada SPPG
Dua hari sebelum kejadian, Bupati Landak, Karolin Margret sempat memberi pesan kepada Satuan Pelayanan Pemulihan Gizi (SPPG) di wilayah Kabupaten Landak.
Ia mengatakan beberapa dapur SPPG sedang dalam proses pengajuan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).
Namun beberapa dapur yang ada telah mengantongi SLHS dari Dinas Kesehatan Kabupaten Landak.
"Yang sudah dikeluarkan sertifikatnya oleh Pemerintah Kabupaten Landak melalui Dinas Kesehatan itu ada 11 dapur, masih ada beberapa dapur yang masih menunggu hasil laboratorium, ada beberapa dapur juga yang masih proses perbaikan," tuturnya dalam Rapat Koordinasi membahas pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Aula Kecil Kantor Bupati Landak pada Senin 17 November 2025.
Karolin berharap ke depan tidak hanya SLHS saja yang perlu diperhatikan, namun juga pengawasan dan pengelolaan limbah yang dihasilkan dapur.
"Ini yang tadi kami sampaikan kepada teman-teman Korwil dan SPPG, juga agar menjadi perhatian dari Badan Gizi Nasional mengenai standar dapur juga wajib menggunakan IPAL dan saat ini baru 4 dari 21 dapur yang sudah memiliki IPAL yang layak," imbuhnya.
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
Keracunan MBG di Kalbar
keracunan MBG di ngabang
puluhan SMA-SMK Maniamas keracunan MBG
update kasus puluhan SMA-SMK Maniamas keracunan MB
update puluhan SMA-SMK Maniamas keracunan MBG
MBG
Multiangle
Meaningful
| BREAKING NEWS - 31 Siswa SMA-SMK Maniamas Ngabang Dilarikan ke RS Diduga Keracunan MBG hingga Sesak |
|
|---|
| HASIL Lab BBPOM Kasus Dugaan Keracunan MBG di Kedamin Hilir Kapuas Hulu Keluar? Cek Faktanya |
|
|---|
| MISTERI Keracunan MBG Kapuas Hulu! 8 Hari Berlalu, Uji Lab Sampel Belum Keluar dari BBPOM Sanggau |
|
|---|
| Pasca Dugaan Keracunan MBG, Pemda Evaluasi Program MBG di Kapuas Hulu |
|
|---|
| DAPUR MBG Yayasan Media Insan Disetop Buntut Keracunan Masal Murid SD 1 Kedamin dan SD Islam Tahfidz |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/pihaknya-tengah-menunggu-hasil-uji-lab-dari-BPOM.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.