Keracunan MBG di Kalbar

DAPUR MBG Yayasan Media Insan Disetop Buntut Keracunan Masal Murid SD 1 Kedamin dan SD Islam Tahfidz

Kepala BGN Regional Kalbar, Agus Kurniawi, langsung turun ke lapangan untuk meninjau kondisi para siswa terdampak.

|
Penulis: Anggita Putri | Editor: Syahroni
ISTIMEWA
KERACUNAN MBG - Kepala BGN Regional Kalbar, Agus Kurniawi bersama Tim saat turun langsung ke Kapuas Hulu untuk bertemu siswa yang terdampak keracunan MBG yang dirawat di RS Kapuas Hulu. 20 murid SDN 1 Kedamin dan SD Islam Tahfidz Putussibau mengalami muntah-muntah usai menyantap makanan dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG), Selasa 4 November 2025. 

Ringkasan Berita:
  1. Sebanyak 20 siswa di Kapuas Hulu diduga keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikelola oleh Yayasan Media Insan melalui Dapur SPPG Putussibau Selatan Kedamin 2.
  2. Pihak orang tua korban mengeluhkan dugaan makanan basi sebagai penyebab utama keracunan. Kasus ini menjadi perhatian serius karena bukan kali pertama terjadi di Kalimantan Barat, dengan kejadian serupa juga pernah dilaporkan di Sanggau, Ketapang, dan Kayong Utara.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – Sebanyak 20 siswa di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalbar mengalami keracunan setelah mengonsumsi menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kapuas Hulu Putussibau Selatan, Kedamin 2 yang dikelola oleh Yayasan Media Insan.

Dari jumlah tersebut, satu siswa harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit,

Kemudian 19 lainnya sudah diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan di rumah.

Kepala BGN Regional Kalbar, Agus Kurniawi, langsung turun ke lapangan untuk meninjau kondisi para siswa terdampak, baik yang dirawat di rumah sakit maupun yang dirawat di rumah.

Baca juga: TERUNGKAP Menu MBG Sebabkan 19 Anak Kapuas Hulu Keracunan Massal dari Dapur SPPG Yayasan Media Insan

Ia menyebutkan bahwa kejadian ini menjadi perhatian serius di wilayah Kapuas Hulu.

“Sebanyak 20 siswa terdampak, satu dirawat dengan kondisi sudah membaik, dan 19 lainnya sudah pulang pada hari kejadian untuk rawat jalan,” ujar Agus Kurniawi kepada Tribun Pontianak, Kamis 6 November 2025.

Menindaklanjuti insiden tersebut, Agus menegaskan bahwa SPPG penyedia menu MBG akan diberhentikan sementara operasionalnya hingga hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan keluar.

Ia juga menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Kapuas Hulu atas kejadian tersebut dan berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program MBG, agar kejadian serupa tidak terulang.

Baca juga: FAKTA-Fakta Dugaan Keracunan MBG 2 SD di Putussibau Selatan Kapuas Hulu, Gejala Awal Muntah-muntah

“Kami akan memperketat pengawasan dan evaluasi rutin agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi di wilayah kita,” pungkasnya.

Kasus Keracunan Massal di Kapuas Hulu:

20 murid SDN 1 Kedamin dan SD Islam Tahfidz Putussibau mengalami muntah-muntah usai menyantap makanan dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG), Selasa 4 November 2025.

Satu orang siswa bahkan harus menjalani perawatan intensif di RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau.

Koordinator Wilayah Badan Gizi Nasional (BGN) Kapuas Hulu, Sony Deviandi Putra, menegaskan bahwa pihaknya menonaktifkan sementara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kapuas Hulu Putussibau Selatan Kedamin 2 yang dikelola oleh Yayasan Media Insan.

“Saya akan turun langsung ke lokasi untuk melihat kondisi tempat pengelolaan makanan MBG tersebut"

"Saat ini kami fokus pada penanganan pasien di rumah sakit karena itu yang paling penting,” ujar Sony, Rabu 5 November 2025.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved