Kebakaran di Kubu Raya

Kisah Pilu Momon, Ketua Pemadam Kebakaran Adisucipto Gagal Selamatkan Rumahnya dari Kobaran Api

Peristiwa kebakaran menghanguskan rumahnya di Jalan Major Ali Anyang, Gang Siaga Empat Berseri, Kecamatan Sungai Raya

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/CHRIS HAMONANGAN PERY PARDEDE
PUING KEBAKARAN - Momon, Ketua Pemadam Kebakaran Adisucipto meratapi kondisi rumahnya yang hangus terbakar. Peristiwa menghanguskan rumahnya di Jalan Major Ali Anyang, Gang Siaga Empat Berseri, Kecamatan Sungai Raya, pada Sabtu, 15 November 2025 siang. 
Ringkasan Berita:
  • Kebakaran menghanguskan rumah milik Ketua Pemadam Kebakaran Adisucipto (PKA), Momon di Jalan Major Ali Anyang, Gang Siaga Empat Berseri, Kecamatan Sungai Raya, ludes terbakar pada Sabtu, 15 November 2025 siang.
  • Kebakaran terjadi saat Momon berada di posko pemadam yang letaknya tidak jauh di samping rumah.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Sosok yang selama ini selalu menolong warga saat terjadi kebakaran justru menjadi korban dari musibah yang setiap hari ia hadapi. 

Dialah Momon, Ketua Pemadam Kebakaran Adisucipto (PKA), yang rumahnya di Jalan Major Ali Anyang, Gang Siaga Empat Berseri, Kecamatan Sungai Raya, ludes terbakar pada Sabtu, 15 November 2025 siang.

Kebakaran terjadi saat Momon berada di posko pemadam yang letaknya tidak jauh di samping rumah.

Ia mengatakan selalu melakukan pengecekan listrik dan kompor setiap setengah jam untuk mengantisipasi musibah.

"Sebelum kejadian, saya sempat nyuruh anggota saya masuk untuk pengecekan listrik. Karena saya lebih mengoptimalkan antisipasi rawannya terjadi kebakaran. Jadi saya cek terus setiap setengah jam sekali," ujar Momon saat ditemui pada Senin, 17 November 2025.

Baca juga: AYU Selamatkan Keluarga dari Amukan Api Kebakaran Gang Kuini 1 Jeruju Pontianak Saat Semua Terlelap

Saat sedang memeriksa mesin dan selang di posko, seorang tetangga melihat asap hitam pekat keluar dari kamar belakang rumah dan langsung memberi tahunya. 

"Mon, mon, saya lihat pas lagi makan ada keluar asap tebal warna hitam dari kamar belakang," ujar tetangga tersebut saat disampaikan kembali oleh Momon. 

Ketika melihat ke arah belakang rumah, ia mendapati asap tebal sudah keluar dari atap bagian belakang. 

Ia kemudian bersama anggotanya langsung menyalakan mesin dan menyambungkan selang untuk pemadaman awal.

Momon kemudian mengenakan pakaian keselamatan dan masuk ke dalam rumah untuk melakukan pemadaman awal.

Namun api yang diduga berasal dari korsleting listrik itu dengan cepat membesar akibat angin kencang.

Saat mencoba memadamkan dari dalam rumah, Momon hampir tak bisa bernapas akibat kepungan asap. 

"Asap sudah penuh, saya sesak napas. Saya jatuh karena tidak ada pandangan dan sempat ketimpa lemari. Saya sempat berpikir mungkin ini ajal saya," tuturnya lirih. 

Melihat kondisi semakin berbahaya, salah satu anggotanya masuk dan menarik Momon keluar dari rumah.

Setelah berada di luar, Momon berinisiatif memblokir arah api agar tidak merembet ke rumah sekitar. 
 
"Jadi, saya punya inisiatif daripada makan banyak korban rumah terbakar, lebih baik saya mengorbankan rumah saya sendiri untuk yang terbakar. Saya blok api biar tidak menyebar. Saya ikhlas, itu memang risiko. Prinsip kami, api kecil kawan, api besar lawan," jelas Momon. 

Momon juga menyebutkan bahwa api pertama kali terlihat masih kecil sekitar pukul 12.30 WIB, namun dengan cepat membesar akibat angin kencang. 

Ia mengatakan upaya pemadaman total tidak dapat dilakukan karena kondisi api yang terus menyebar. 

"Api sangat cepat menyebar, dan angin saat itu cukup kuat sehingga kami kesulitan melakukan pemadaman awal," katanya. 

Menurutnya dalam rekaman video warga, teriakan 'rumah Momon kebakaran' terdengar sekitar pukul 12.45 WIB, menandakan api sudah membesar. 

Ia mengaku rumahnya dalam keadaan kosong saat kejadian, sementara ia berada di posko yang berada tepat di sebelah rumah. 

"Sebenarnya, kalau saya bulan lalu berangkat ikut orang tua ke Jawa, saya tidak tahu, mungkin bisa juga bakalan menyebar ke mana-mana karena tidak ada antisipasi pertama. Tapi setidaknya karena saya tidak ikut ke Jawa, saya bisa antisipasi pertama biar tidak menyebar apinya," ungkapnya. 

Hampir seluruh bagian rumahnya hangus terbakar, termasuk seluruh perabotan dan pakaian. 

Ia mengaku tidak ada satu pun barang yang dapat diselamatkan. 

"Sudah 100 persen habis. Tidak ada sepeser pun yang tersisa," tuturnya.

Setelah informasi kebakaran menyebar, para relawan pemadam kebakaran swasta maupun pemerintah langsung berdatangan membantu pemadaman. 

Momon menyampaikan apresiasi atas respons cepat dari rekan-rekannya. 

"Terima kasih kepada kawan-kawan relawan dan pemerintah yang sudah merapat dan membantu proses penanggulangan. Solidaritas ini sangat berarti," ucapnya sambil menyatukan kedua tangan di depan dadanya. 

Ia juga menerima sejumlah bantuan logistik, pakaian, serta dukungan donasi dari berbagai relawan dan pihak terkait.

Meski rumahnya sendiri terbakar, Momon menegaskan bahwa musibah tersebut tidak akan mengurangi tekadnya sebagai relawan. 

"Ini murni musibah. Semangat saya sebagai relawan tidak akan hilang. Bahkan malam setelah kejadian saya tetap turun ke lokasi kebakaran di Jeruju karena itu panggilan jiwa," tegasnya. 

Ia juga menceritakan reaksi keluarganya yang sedang berada di Jawa. 

Ia juga menyebut orang tuanya sangat terkejut dan langsung mencari tiket untuk memastikan keselamatannya. 

"Ibu saya tidak memikirkan rumahnya habis atau tidak, yang dia pikirkan cuma apakah saya selamat," ujarnya. 

Untuk sementara, keluarganya tinggal di rumah kerabat di Jalan Parit Bugis, sementara Momon memilih tetap tinggal di posko untuk menjaga sisa rumahnya yang penuh kenangan.

Di akhir penjelasan, Momon menyampaikan pesan penting kepada masyarakat dan relawan. 

"Kalau ada kebakaran, jangan utamakan merekam atau membuat video. Tolong bantu dulu orang yang terdampak untuk keluarkan barang yang bisa diselamatkan," pesannya. 

Ia juga mengingatkan agar warga tidak berkerumun menonton karena dapat menghambat petugas.

Baca juga: BREAKING NEWS - Rumah Ketua Pemadam Kebakaran Adisucipto Ludes Terbakar

"Bagi relawan, tetap semangat. Kita bekerja dari hati untuk menolong sesama," pungkasnya.

Semoga informasi ini bermanfaat.

# Berita Viral

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved