Kebakaran di Kubu Raya

Kisah Korban Kebakaran Pasar Senggol Alas Kusuma, Sri Mukti: Itu Titipan Allah

Kobaran api melahap bangunan-bangunan kayu tua hingga membuat para pedagang berhamburan.

Penulis: Ayu Nadila | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/AYU NADILA
SRI MUKTI - Satu di antara pemilik lapak yang terbakar di Pasar Senggol. Kobaran api melahap bangunan-bangunan kayu tua hingga membuat para pedagang berhamburan. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA – Kebakaran di Pasar Senggol Alas Kusuma, Desa Kuala Dua, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, yang terjadi pada Selasa, 16 September 2025 menyisakan kisah duka.

Sontak kejadian itu membuat suasana pasar yang biasanya dipenuhi hiruk pikuk jual beli berubah menjadi mencekam pada siang itu. 

Kobaran api melahap bangunan-bangunan kayu tua hingga membuat para pedagang berhamburan.

Satu di antaranya Sri Mukti (44), salah satu pedagang sembako yang lapaknya ikut terbakar.

Ia menceritakan kronologi kejadian dengan mata berkaca-kaca.

"Jam 13.15 kalau tidak salah, saya sedang baring di rumah dalam. Memang jam istirahat saat itu. Tiba-tiba tetangga teriak-teriak api, api, Saya langsung keluar, apinya sudah besar, sudah merah gitu," ceritanya.

14 Bangunan di Pasar Senggol Alas Kusuma Kubu Raya Ludes Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik

Sri yang sudah berjualan sejak tahun 1999 itu tak sempat menyelamatkan banyak barang.

Ia hanya mengutamakan keselamatan diri dan suami. 

"Saya keluar bawa tas, uang, sudah itu saja. Sempat bawa tabung gas, saya titipkan ke tetangga, eh malah hilang, nggak tahu siapa yang bawa," katanya lirih.

Kebakaran itu berlangsung cepat, hanya dalam hitungan setengah jam api sudah membesar. 

"Masalahnya ini kan bangunan-bangunan lama jadi kayu semua yang terbakar itu," ujarnya.

Meski sebagian besar sembako baru ia beli, Sri mengaku belum bisa memperkirakan kerugian. 

"Sembako baru belanja semua, bawang merah, bawang putih, cabe kering, kacang tanah, baru belanja kan masalahnya hari sabtu memang waktu sales, hari senin datang antar, selasa kebakaran," ungkapnya.

Namun di balik duka, Sri mencoba menerima dengan lapang dada. 

"Yang jelas ya sedih, gimana lagi. Tapi kalau dipikirkan kembali itu titipan dari Allah, kita kembalikan kepada Allah. Terima, ikhlas, insya Allah," ucapnya dengan senyum yang penuh makna.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved